Senin, 11 Juni 2012

PTK : Cara Menulis Rumusan Masalah

Menulis Rumusan Masalah PTK

Beberapa waktu yang lalu saya telah menulis bagaimana cara menulis bagian LATAR BELAKANG MASALAH pada proposal atau laporan PTK (Penelitian Tindakan Kelas), yaitu Cara Menulis Latar Belakang Masalah dan Cara Menulis Latar Belakang Masalah Bagian II.

Sebagaimana yang mungkin telah banyak para pendidik dan calon pendidik ketahui, bagian berikutnya yang harus ditulis bagian LATAR BELAKANG MASALAH adalah RUMUSAN MASALAH. Nah, tulisan kali ini mencoba membagi secuil pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki mengenai cara menulis Rumusan Masalah pada proposal atau laporan PTK.

Petunjuk Menulis Rumusan Masalah PTK

Sebagaimana yang ditulis oleh Sukajati (2008), bahwa pada intinya, rumusan masalah seharusnya mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan. Dalam merumuskan masalah PTK, ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan sebagai acuan yang disarikan dari Suyanto (1997) dan Sukarnyana (1997). Beberapa petunjuk tersebut antara lain:
  • masalah hendaknya dirumuskan secara jelas, dalam arti tidak mempunyai makna ganda dan pada umumnya dapat dituangkan dalam kalimat tanya;
  • rumusan masalah hendaknya menunjukkan jenis tindakan yang akan dilakukan dan hubungannya dengan variabel lain;
  • rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik, artinya dengan rumusan masalah itu memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan tersebut (operasional).

Selain itu, Wardhani, dkk (2007) mengingatkan bahwa Rumusan Masalah harus dirumuskan secara operasional sehingga perbaikan pembelajaran saat PTK dilaksanakan dapat terarah. Wiriatmadja (2008) menyarankan agar terhapus keraguan bahwa guru telah benar-benar memfokuskan permasalahan untuk diteliti, ada baiknya guru melakukan diskusi dengan guru teman sejawat, atau meminta bantuan dosen LPTK yang telah terbiasa menggunakan model penelitian tindakan ini.

Contoh dan Praktek Menulis Rumusan Maslah PTK

Baiklah, sekarang cukup dulu untuk teorinya, mari sekarang kita mencoba untuk menuliskan RUMUSAN MASALAH pada suatu penelitian tindakan kelas. Perhatikan contoh berikut, di mana RUMUSAN MASALAH ini ditulis sebagai kelanjutan dari LATAR BELAKANG MASALAH yang telah ditulis di sini. Pada contoh ini, proposal atau laporan PTK mempunyai 3 rumusan masalah sekaligus.

  1. Bagaimanakah aktivitas siswa kelas VII SMP Negeri 4 Danau Panggang saat mengikuti pembelajaran yang dalam perancangannya menggunakan task analysis?
  2. Bagaimanakah pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru saat melaksanakan pembelajaran yang dalam perancangannya menggunakan task analysis?
  3. Apakah penggunaan task analysis dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas VII SMP Negeri 4 Danau Panggang?

Perhatikan bahwa RUMUSAN MASALAH di atas disusun dalam bentuk kalimat tanya, menunjukkan adanya tindakan yang dilakukan (penggunaan task analysis pada perancangan pembelajaran), dan menunjukkan hubungan jenis tindakan dengan variabel lain yang berkaitan sebagai efek pelaksanaan tindakan (dalam hal ini aktivitas siswa, pengelolaan pembelajaran oleh guru, dan yang terpenting hasil belajar siswa). Selain itu, tampak pula bahwa ketiga rumusan masalah tersebut bersifat operasional (memungkinkan untuk diuji secara empirik melalui pengumpulan data aktivitas siswa, data pengelolaan pembelajaran oleh guru, dan data nilai siswa untuk variabel hasil belajar).

Contoh berikut ini adalah contoh di mana rumusan masalah pada proposal atau laporan PTK hanya ditulis sebagai satu kalimat (tidak diurai menjadi beberapa kalimat rumusan masalah sebagaimana contoh sebelumnya di atas. Beberapa contoh RUMUSAN MASALAH PTK itu misalnya:
  1. Bagaimana cara menggunakan alat peraga, berkomunikasi dengan siswa, memberikan balikan, dan menggunakan penguatan untuk memotivasi siswa agar tertarik dengan mata pelajaran matematika? (Wardhani, dkk: 2007)
  2. Bagaimana cara membuat penjelasan lebih mudah dipahami, mengaktifkan siswa, dan menggunakan alat peraga, sehingga mampu meningkatkan prestasi siswa dalam IPS? (Wardhani, dkk: 2007).
Perhatikan, kedua contoh di atas dirumuskan dalam kalimat tanya, yang ditandai dengan akhir kalimat yang diberi tanda tanya (?) dan dimulai dengan kata tanya “bagaimana”. Beberapa narasumber PTK yang pernah saya tanya, lebih menyarankan penggunaan kata bagaimana untuk memulai rumusan masalah dibanding penggunaan kata apakah. Menurut para narasumber tersebut, kata tanya apakah cenderung hanya merujuk pada jawaban ya atau tidak, sementara kata bagaimana lebih merujuk pada jawaban yang lebih bersifat open ended yang menuntut jawaban yang lebih panjang sebagai bentuk penjelasan terhadap fokus penelitian yang dilaksanakan. Kemudian perhatikan pula, pada contoh pertama dan kedua menunjukkan adanya tindakan yang dilakukan dan hubungannya dengan variabel lain.

Pada contoh pertama, "tindakan" yang dilakukan adalah: (1) cara mennggunakan alat peraga; (2) cara berkomunikasi dengan siswa; (3) cara memberikan balikan; (4) cara menggunakan penguatan,
Pada contoh kedua, "tindakan" yang dilakukan adalah: (1) cara membuat penjelasan lebih mudah dipahami; (2) cara mengaktifkan siswa; (3) cara menggunakan alat peraga.

Variabel lain (yang menjadi sasaran perbaikan) pada contoh pertama adalah “memotivasi siswa sehingga tertarik dengan mata pelajaran matematika. Sedangkan pada contoh kedua adalah: “prestasi IPS”.

Demikian sekelumit tulisan tentang cara menulis rumusan masalah pada proposal atau laporan PTK (penelitian tindakan kelas). Rencananya, pada tulisan berikutnya, topik ini akan kembali diulas untuk memberikan contoh-contoh yang lebih banyak kepada para pembaca blog ini. Semoga bermanfaat. Salam.

Referensi:

  • Sukajati. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Di SD. Pusat Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. Yogyakarta. [Tersedia Online di http://p4tkmatematika.org/fasilitasi/cek2.php?link=5-Penelitian-Tindakan-kelas%20SD.pdf
  • Wardhani, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta.
  • Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

0 komentar:

Posting Komentar