Selasa, 09 Februari 2010

Model Pembelajaran Kelas Satu (bagian 1)

Tidak masalah apa model pengalaman pra sekolah dan taman kanak-kanak, kelas satu Sekolah Dasar merupakan suatu kondisi baru yang merepresentasikan perubahan radikal. Menghabiskan lebih dari tiga puluh jam setiap minggu, jauh dari rumah, seringkali merupakan pengalaman baru; mereka harus bertanggungjawab atas tindakan dan tugas-tugas mereka.

Mata Pelajaran Pengamatan
Dalam tugas-tugas akademis, kemampuan pengamatan begitu banyak diperlukan untuk keberhasilan kelas. Sebagai contoh, Pengejaan , pada dasarnya suatu pengalaman visual. Mula-mula, sebagian besar anak Pendengar adalah pengeja yang baik, karena ketergantungan mereka pada kemampuan menangkap suara untuk memproduksi ulang kata-kata kalimat tunggal sederhana, yang merupakan tanda pengalaman pembaca dan penulis dasar pemula. Tetapi pada Bahasa Inggris, misalnya pengucapan ejaan huruf tertentu tidak sama dengan lambang hurufnya maka Pengamatlah yang mampu memahami ejaan kata dalam mata pikirnya dan menjadi pengeja yang baik.

Menulis Tangan, juga merupakan pelajaran yang oleh Pengamat dirasakan mudah. Bagi penulis pemula, ingatan visual yang baik diperlukan untuk mengingat beragam huruf dan bentuk nomer sebelum menggoreskan di atas kertas. Koordinasi mata-tangan yang berkembang baik kemudian diperlukan untuk memprodukasi ulang huruf dan angka secara tepat ketika dimunculkan kembali. Kemampuan-kemampuan ini membantu ketika Pengamat selama mengikuti kelas kesenian .

Pada mata pelajaran Matematika, anak-anak Pengamat dapat mengingat simbol-simbol yang digunakan dalam penjumlahan danpengurangan (+, - , dan =). Pengamat juga mudah mengartikan grafik. Mereka juga unggul dalam memvisualisasikan beragam bentuk dan bangun geometris dan juga gambaran soal cerita,” Aini mempunyai enam jambu tetapi diberikan kepada Eka dua buah. Tinggal berapa jambu yang dimiliki oleh Aini sekarang?

0 komentar:

Posting Komentar