Jumat, 12 Februari 2010

Strategi Pekerjaan Rumah Untuk Ketiga Tipe Anak: Pengamat, Pendengar Dan Penggerak

Dari masa bayi sampai taman kanak-kanak, tujuan melakukan identifikasi model pembelajaran adalah
untuk memberinya sebuah pendekatan pembelajaran yang lebih berimbang dengan mengembangkan
kemampuan Pengamat, Pendengar, adan Penggerak ketika diperlukan. Tugas orang tua agak berubah
pada saat anak menginjak kelas satu karena anak dituntut untuk memiliki kemampuan akademis. Anda dapat membantu anak kelas satu anda melakukan hal ini dengan mengajarkannya menggunakan cara pembelajaran dominannya untuk membaca, menulis, mengeja, dan mengerjakan matematika yang ia lakukan di rumah maupun di sekolah.

Strategi untuk Pengamat
Seorang anak Pengamat memerlukan ruang kerja yang rapi, yang teratur, dengan semua materi berada dalam tatanan yang jelas. Berikan kotak dan keranjang warna-warni, yang rapi dimana ia dapat
menyimpan pensil, krayon, kertas dan alat-alat lain. Tempatkan sebuah daftar pelajaran dan juga lembaran kertas menarik untuk mencatat tiap tugas yang terselesaikan .Gunakan beragam stiker, bintang dan wajah-wajah cerah sebagai penghargaan karena tekun dengan beban tugas bahasa.

Soal matematika bagi Pengamat akan lebih mudah apabila divisualisaikan mungkin dengan mengelompokkan kelereng atau manik-manik untuk merepresentasikan jumlah yang ia ingin tambahkan atau kurangkan. Anda dapat memberi pena-pena yang gemerlap, dan beri dorongan anak anda untuk menggunakannya mewrnai kata-kata atau nama-nama yang penting dalam bacaannya. Juga gunakan kartu flash yang merupakan sebuah sarana yang sangat baik bagi Pengamat yang memiliki keunggulan dalam ingatan.

Strategi untuk Pendengar
Seorang anak Pendengar jarang perlu diingatkan untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Perkerjaan akademis begitu mudah baginya sehingga banyak mengerjakan tugas baginya merupakan kesenangan,
bukan sebuah tugas atau beban. Meskipu ia tidak perlu banyak dorongan dari luar, Pendengar tumbuh pada penguatan kerja verbal yang berkembang baik. Sangat membantu bagi seorang anak Pendengar untuk belajar berbicara dengan dirinya sendiri waktu melakukan tugas-tugas yang sulit. Juga doronglah Pendengar untuk menggunakan tape rekaman pada waktu dia memahami sesuatu yang baru seperti rumus matematika, kata-kata dari sebuah lagu, maka ia dapat merekam informasi dan memutar kembali tape sehingga ia dengan mudah mengingatnya.

Strategi untuk Penggerak
Anak-anak Penggerak memerlukan dukungan ketika ia memasuki dunia akademis. Merupakan ide yang baik untuk mempertahankan pendeknya waktu pekerjaan rumah Penggerak. Kehadiran anda secara fisik akan memnatu mempertahankan fokus pada tugasnya. Matikan televisi, matikan telepon, jauhkan dari kebisingan ketika anak berkonsentrasi mengerjakan pekerjaan akademisnya. Memeluk, membalas menepuk sangat memotivasi bagi seorang anak Penggerak. Imbalan yang menarik lainnya bagi anak Penggerak yang selesai mengerjakan tugasnya adalah bermain di luar, membuatkan pizza dan memberikan makanan lainnya seperti keju, jagung atau segelas jus dingin secara periodik akan membuat waktu mengerjakan pekerjaan rumah lebih nyaman

Membangun Kemampuan Pengamat
Kemampuan-kemampuan Pengamat memungkinkan seorang anak untuk memperlihatkan lingkungannya, mengingat apa yang ia lihat, memvisualisasikan konsep, dan mengkoordinasikan mata
dan tangannya. Oleh karena itu anak kelas satu dengan kemampuan pengamatan di bawah rata-rata akan sulit untuk membaca dan menulis, penjumlahan dan pengurangan, soal-soal cerita dan karya seni – yang semua memerlukan kemampuan-kemampuan yang anak belum miliki.

Kemampuan Pengamat seorang anak kelas satu dapat diperluas dan ditingkatkan melalui Pemanfaatan alat permainan dan aktivitas yang dipilih khusus. Anak-anak yang pada dasarnya adalah Pengamat akan menyambut baik usaha orang tuanya untuk memberikan lebih banyak pengalaman visual yang mereka harapkan; Pendengar dan Penggerak mungkin perlu banyak usaha untuk meyakinkan dalam bentuk aktivitas yang sesuai dengan stimulan yang disukainya, baik auditorial maupun kinestetik. Namun apapun model bawaan lahir anak kelas satu anda, ide-ide berikut ini akan membantu anda untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan Pengamatnya.
Baca Selengkapnya

Pustakawan Bukanlah Sembarang Orang, Mereka Harus Profesional

Apakah anda tahu apa itu profesi librarian? Barangkali, banyak orang yang masih tidak tahu mengenai profesi pustakawan (librarian). Mereka adalah orang yang sering kita jumpai di perpustakaan. Banyak orang yang mempunyai anggapan bahwa orang yang bertugas di perpustakaan pekerjaannya adalah penjaga perpustakaan atau penjaga buku. Pendapat ini sebenarnya tidak tepat atau dapat pula dikatakan bahwa pendapat seperti itu tak seluruhnya benar. Pendapat semacam ini masih perlu diluruskan lagi.

Pemerintah Indonesia menghargai keberadaan pustakawan sebagai tenaga professional melalui Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Kepala Administrasi Kepegawaian Negara tahun 1998. Surat keputusan tersebut memberlakukan pustakawan sebagai jabatan yang fungsional. Artinya kenaikan pustakawan untuk mencapai jenjang tertinggi tidak ditentukan dengan struktur jabatan yang ada, akan tetapi oleh unjuk kerja yang ditentukan berdasarkan pedoman standar.

Kalau kita boleh jujur dan mau mencermati, profesi seorang pustakawan sesungguhnya tidak kalah penting dengan profesi-profesi lain seperti arsitek, pengacara, dosen, dokter, guru dan sebagainya. Seorang pustakawan memegang peranan mengendalikan fungsi dan jalannya sebuah perpustakaan. Seorang pustakawan berperan penting dalam proses mengumpulkan, mengolah dan mengelola informasi maupun ilmu pengetahuan dengan cara atau system tertentu sampai siap disebarluaskan dan dimanfaatkan oleh masyarakat melalui perpustakaan. Jadi dalam berdasarkan hal ini seorang pustakawan tidaklah pantas kalau dianggap sebagai seorang penjaga perpustakaan atau penjaga buku semata. Staf atau pegawai lain yang bukan pustakawan memang ada yang ditugaskan untuk itu. Jadi sebenarnya orang yang bekerja di perpustakaan belum tentu dapat disebut sebagai pustakawan. Profesi pustakawan ini memerlukan keahlian khusus.

Kenyataan di lapangan, masih sering kita temukan suatu lembaga atau institusi yang belum memanfaatkan pengelola perpustakaannya dengan tenaga profesional yang berlatar belakang pendidikan ilmu perpustakaan. Bahkan muncul suatu pendapat yang sangat menyedihkan bahwa mereka yang ditempatkan di bagian perpustakaan biasanya merupakan orang dari bagian lain yang sudah tidak mempunyai potensi atau tak bisa berkembang lagi. Mereka lantas dibekali dengan kursus atau pelatihan singkat di bidang perpustakaan. Lagi-lagi hal seperti ini merupakan sebuah anggapan yang perlu diluruskan. Namun kita tak bisa menyalahkan mereka yang berangapan demikian karena mungkin saja mereka memang belum mengerti bahwa sebenarnya pustakawan adalah tenaga professional dengan kualifikasi pendidikan formal bidang perpustakaan.

Pustakawan dicetak oleh Program Studi Ilmu Perpustakaan (Library Science) di jenjang D3 atau sarjana, maka di program magisternya dihasilkan Master of Library Science (MLS) atau Master of Library (M.Lib) dari lulusan universitas di Amerika dan Eropa. Di Indonesia baru beberapa perguruan tinggi saja yang membuka program studi Ilmu Perpustakaan. Itu pun dengan jenjang pendidikan berbeda seperti di UGM Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UI Jakarta, UNPad Bandung dan beberapa perguruan tinggi swasta. Menurut yang tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga Ikatan Pustakawan Indonesia disebutkan antara lain bahwa pustakawan adalah mereka yang memiliki kualifikasi ilmu perpustakaan, dokumentasi atau informasi melalui pendidikan sekurang-kurangnya diploma tiga (D3).

Oleh sebab itu profesi pustakawan tak boleh dianggap remeh. Pada sebuah proses untuk mengembangkan sebuah perpustakaan yang bagus, peran pustakawan amatlah penting apalagi untuk suatu perpustakaan modern dan bonafid maka pustakawan profesional mutlak diperlukan.
Baca Selengkapnya

Meningkatkan Kemampuan Pengamat Yang Ada Pada Anak Kelas Satu

Berikut ini beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk meningkatkan kemampuan Pengamat pada anak kelas satu:
- Sertakan anak anda dalam permainan tongkat pengungkit.
- Bawa anak anda pada kunjungan galeri seni. Berikan banyak waktu untuk mempelajari, membandingkan dan memperhatikan kembali karya-karya seni yang menurutnya menarik.
- Pelajari peta bersama dengan anak anda. Ia akan senang mengamati kota kecilnya, kota besar , negara.
- Belilah program-program komputer untuk anak kelas satu.
- Dorong anak anda untuk memasangkan model mobil atau pesawat dari kotak-kotak kubus.
- Biarkan anak anda melihat buku-buku gambar mengenai bintang-bintang dan konstelasinya dan kemudian bantu mereka untuk memandang hal nyata dengan memberinya sebuah teleskop atau mengajaknya ke planetarium.
- Kunjungi observatorium terdekat untuk menambah wawasan pengetahuan.
- Dorong ekspresi artistik anak anda, dengan seleksi materi yang banyak – spidol, pewarna, cat air, kertas warna/krep.
- Sembunyikan sebuah ‘harta karun” kecil di dalam rumah atau halaman anda. Kemudian gambar sebuah peta harta karun dengan tanda visual yang dapat digunakan anak anda untuk menemukan benda yang disembunyikan.
- Berikan kertas origami dan cara pembuatan yang sederhana , bimbinglah ia dalam berkarya.
- Beri label perabotan rumah – sebuah tempat tidur, sebuah lampu, sebuah meja- dengan kartu-kartu yang mengejakan nama-nama obyek.

Meningkatkan Perkembangan Kemampuan Pengamat Pada Anak Kelas Satu Pendengar Dan Penggerak
Berikut ini beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk meningkatkan perkembangan kemampuan Pengamat pada anak kelas satu Pendengar dan Penggerak:
- Bantu anak anda mendesain sebuah akuarium atau menggambar sebuah rencana untuk kebun tanaman. Bimbing ia untuk menyelesaikan program tersebut.
- Bawalah anak ke museum iptek dan museum lainnya yang menarik dan membuka wawasan.
- Ajarkan anak anda untuk main petak umpet.
- Mainkan video game bersama dengan anak anda untuk membantu meningkatkan kemampuan berkonsentrasi secara visual.
- Mintalah untuk memainkan puzzle.
- Dorong anak anda untuk menyusun bangunan dari balok-balok atau potongan-potongan balok.
- Ajarkan anak untuk fokus pada detail visual dengan memberikan teropong untuk digunakan di luar rumah atau sebuah mikroskop mainan untuk digunakan di dalam rumah.
- Bacakan anak anda sebuah kisah dalam sebuah ruang gelap, dan minta ia untuk menggambarkan tindakan tersebut. Berilah pertanyaan yang akan menstimulasi gambaran visual seperti: ”Apa yang Cinderella pakai ke pesta dansa ?” dan”Keretanya seperti apa ?’
- Gambarlah /bentuklah dalam bidang persegi kalender untuk menunjukkan peristiwa-peristiwa penting – sebagai contoh ulang tahun, salju pertama, berangakat sekolah, gantung kalender tersebut di kamar anak.
Baca Selengkapnya

Membangun Kemampuan Penggerak Pada Anak Kelas Satu

Anak anda mungkin tidak memerlukan kemampuan Penggerak ketika ia membaca, menulis, atau mengingat fakta-fakta matematika, namun itu tidak berarti bahwa kemampuan Penggerak akan diabaikan. Seorang anak yang memiliki kecepatan dan koordinasi seorang Penggerak juga memiliki rasa percaya diri yang akan tetap ada pada dirinya dalam semua perilaku. Oleh sebab itu, penting untuk mengembangkan kemampuan motoris kasar anak anda, apapun pilihan pembelajaran bawaannya.

Meningkatkan Kemampuan Penggerak Yang Ada Pada Anak Kelas Satu.
- Bermainlah bersama dengan anak untuk membangun sebuah kandang burung, balok keseimbangan atau rumah mainan.
- Doronglah anak untuk menaiki mainan menunggang kuda.
- Ikatlah net atau talli di halaman belakang rumah anda, gunakan untuk sebuah permainan badmintoon atau bola voli.
- Pada hari yang berangin, ajarkan kepada anak anda bagaimana menerbangakan sebuah layang-layang.
- Masukkan anak anda ke kelas tari atau seni bela diri
- Dorong anak anda untuk berpartisipasi dalam sebuah olah raga yang teratur, seperti softball, baseball, atau soccer.
- Perkenalkan anak dengan ski.
- Cari tempat bermain baru dan berbeda, di mana anak dapat bermain.

Meningkatkan Perkembangan Kemampuan Pergerakan Bagi Anak Kelas Satu Pengamat Dan Pendengar
Beberapa tips yang dapat dilakukan oleh anda untuk meningkatkan kemampuan pergerakan bagi anak kelas satu tipe pengamat dan tipe pendengar, misalnya:
- Bawa anak anda ke halaman belakang untuk permainan kejar-kejaran
- Rencanakan petualangan mini bersama anak anda seperti, wisata ke pantai, pergi ke sebuah festival seni, ke sebuah pertunjukan, atau ke dermaga.
- Minta bantuan anak anda untuk menanam dan merawat kebun sayuran atau bunga. Tunjukkan satu bagian dimana dia dapat bereksperimen dan berkreasi.
- Beri saran anak anda, agar mengundang beberapa anak tetangga untuk bermain bola.
- Dirikan sebuah tenda atau unutk sementara dari selimut, dan berkemahlah bersama anak anda.
- Masukkan anak anda ke dalam kelas drama anak-anak.
- Daftarkan anak anda menjadi anggota pramuka.
- Hubungan sekolah anak anda untuk mengunjungi museum science atau IPTEK.
- Bersepedalah bersama anak anda melewati lingkungan yang baru dan berbeda.

Ketika anda mempertimbangkan saran-saran tersebut di atas, janganlah terpaku hanya pada butir-butir yang ada di atas. Kreativitas anda dan dengan menyesuaikan kompetensi anak anda, maka andalah yang paling mengetahui aktivitas apa yang memungkinkan anak berkembang secara seimbang Ketiga kompetensi anak.

Mohon bersabar ketika anda menanti hasilnya. Tingkat kemampuan anak anda yang berusia 6-7 tahun, saat ini berada dalam proses pembentukan. Dan kemajuan mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Meskipun demikiaan, tidak diragukan lagi, bahwa upaya anda akan membawa anak anda menjadi lebih mendapat perhatian anda, dengan membiarkannya menikmati kegembiraan maksimal dan memperoleh banyak peningkatan kemampuan belajar dari waktu yang ia habiskan di rumah.
Baca Selengkapnya

Membangun Kemampuan Pendengar Pada Anak Kelas Satu

Kemampuan untuk bercakap-cakap, mengekspresikan diri, dan bersosialisasi merupakan hal yang sangat tidak ternilai bagi siswa-siswa dari semua umur, namun khususnya pada masa sekolah dasar, ketika kepercayaan diri dan sikap seorang anak kepada sekolah mulai terbentuk. Dan tentu saja kemampuan Pendengar juga diperlukan untuk membaca, musik dan aspek-aspek tertentu dari matematika. Apakahanak anda seorang Pengamat, Pendengar atau Penggerak, ia tetap mendapat manfaat dari perkembangan kemampuan auditorial dan bahasa.

Sebagaimana biasanya, Pendengar dangan sendirinya akan sangat reseptif atas semua pengalaman Pendengar yang orang tua berikan. Namun meskipun demikian seorang Pengamat dan Penggerak juga dapat meningkatkan kepandaian verbal dan auditorialnya dengan menggunakan mainan dan teknik yang menggunakan baik kemampuan belajar bawaan lahirnya maupun kemampuan yang anda
harapkan berkembang.

Meningkatkan Kemampuan Pendengar Yang Ada Pada Anak Kelas Satu.
- Mainkan kata kunci, sebuah permainan di mana seorang pemain mencoba memberikan kesempatan pemain kedua untuk menebak sebuah kata tertentu dengan memberikan sinonim dan satu kata petunjuk awal yang lain.
- Ijinkan anak anda untuk menerima panggilan telepon dari keluarga dan teman.
- Ketika anda membaca bersama, bacalah dua buku; satu buku yang anak anda akan dengarkan dan satu buku lain yang anak anda akan bacakan kepada anda.
- Sarankan anak anda agar mulai menulis buku harian atau jurnal dimana ia dapat membuat catatan mengenai peristiwa-peristiwa khusus dalam hidupnya. Dorong penggunaan ejaan inventif sehingga anak anda dapat bereksperimen dengan kata-kata yang lebih menyenangkan.
- Tunjukkan kepada anak berita utama dan foto-foto surat kabar yang berkaitan dengan tiap cerita.
- Sarankan anak anda agar menulis buku ceritanya sendiri. Gunakan waktu bersama dengan membicarakan mengenai cerita, dorong ia untuk menambahkan ilustrasi, dan ketika selesai ikatlah hasilnya dengan pita atau benang.
- Bacakan puisi kepada anak anda, dan dorong ia untuk menulis puisinya sendiri. Bantu ia dengan memberi tema-tema yang memungkinkan.
- Penuhi sisi sosial anak anda memperbolehkannya mengundang seorang teman untuk makan siang atau menginap.

Meningkatkan Perkembangan Kemampuan Pendengar Bagi Anak Kelas Satu Pengamat Dan Penggerak
- Bangun kosa kata anak anda dengan menggunakan gambar-gambar.
- Berikan mikrofon ukuran anak-anak dengan sebuah amplifier yang dioperasikan dengan baterai. Dorong anak anda untuk menggunakannya untuk mengungkapkan sebuah gurauan, menyanyi, atau mengucapkan kata.
- Pada waktu berada di dalam mobil putarlah kaset kesayangannya.
- Mintalah dia untuk menggambarkan sesuatu yang ia sukai- contoh rumah nenek, lapangan, seekor binatang – dan bantu ia untuk membuat sebuah kisah mengenai apapun yang ia gambar.
- Buatlah sebuah papan cerita dengan menggunakan potongan-potongan tersusun yang digunting dari majalah. Anda dan dia dapaat kembali menceritakan sebuah kisah mengenai gambar yang ia pilih.
- Buatlah permainan sinonim. Katakan “ Apa kata lain untuk luas ? …. Rusak?….. mobil?” dan seterusnya.
- Berjalan-jalanlah bersama anak anda, dan gunakan waktu tersebut untuk mempraktekkan kata-kata sajak dan menamai kata-kata dengan arti yang sebaliknya.
Baca Selengkapnya

AKTIVITAS EKSTRA KURIKULER UNTUK ANAK KELAS SATU

Aktivitas ekstrakurikuler dan waktu bermain informal juga sangat penting bagi anak kelas satu. Anak
anda biasanya tertarik pada aktivitas setelah sekolah karena ada teman mereka atau karena klub atau olah raga memiliki daya tarik visual. Ketertarikan pada segala bentuk ekstrakurikuler akan membantu anak anda mengembangkan ketertarikan dan kemampuan sosialnya. Jika anak anda memerlukan bimbingan untuk menentukan kegiatan ekstrakurikulernya maka pilih kegiatan yang bisa memperkuat kemampuan yang kurang berkembang.

Berikut ini saran-saran untuk dapat menjadi pertimbangan:
Aktivitas Visual untuk Anak Kelas Satu
Kegiatan visual ideal kelas satu memberi kesempatan untuk pertama kali mengamati dan kemudian mengingat atau meniru, seringkali dengan mengkoordinasikan penggunaan mata dan tangan. Daftar berikut ini merupakan pertimbangan yang baik untuk anak anda :
- Badminton atau ping-pong
- Komputer
- Kerajinan tangan
- Menggambar dan melukis
- Piano, atau instrumen musik lainnya.
- Koleksi perangko, kartu olah raga, atau koin.
- Mengetik

Aktivitas Auditorial dan Bahasa untuk Anak Kelas Satu
Untuk membangkitkan kemampuan auditorial dan bahasa, sebuah aktivitas hendaknya memberi seorang anak kesempatan untuk bersosialisasi, meemimpin sebuah kelompok, mendengar dan belajar atau menunjukkan bakat verbal. Inilah beberapa aktivitas Pendengar yang sangat baik bagi seorang anak kelas Satu.
- Pramuka
- Kelas Keramik
- Pertunjukan anak-anak
- Paduan Suara
- Program kemah atau rekreasi.
- Kelas Drama
- Bercerita di perpustakaan

Aktivitas Motoris Kasar untuk Anak Kelas Satu
Aktivitas motoris kasar yang sempurna bagi anak kelas satu adalah yang memiliki sedikit aturan untuk dilaksanakan dengan cara bertindak, yang mencakup menyentuh dan bergerak, mendorong penggunaan otot-otot besar anak atau yang memungkinkan anak untuk menghabiskan waktu di luar ruang. Program-program berikut ini patut dipertimbangkan:
- Kelas aerobik atau fitnes
- Bersepeda
- Berpetualang dan berkemah
- Mengendarai kuda
- Seluncur es
- Program-program alam
- Berenang
- Tari tap, jazz, balet
Ketika menjelaskan kegiatan ekstrakurikuler kepada anak kelas satu anda, mohon tanamkan dalam pikiran setiap anak bahwa tanpa memandang model pembelajarannya, mereka memerlukan aktivitas fisik untuk alasan kebugaran dan kesehatan.
Baca Selengkapnya

Selasa, 09 Februari 2010

Model Pembelajaran Kelas Satu (bagian 3)

Tidak masalah apa model pengalaman pra sekolah dan taman kanak-kanak, kelas satu Sekolah Dasar merupakan suatu kondisi baru yang merepresentasikan perubahan radikal. Menghabiskan lebih dari tiga puluh jam setiap minggu, jauh dari rumah, seringkali merupakan pengalaman baru; mereka harus bertanggungjawab atas tindakan dan tugas-tugas mereka.

Bekerja Sama Dengan Guru
Apapun kemampuan pembelajaran anak anda dan masalah yang mungkin muncul, anda akan mampu memberikan dukungan emosional dan bantuan praktis yang sangat baik ketika anda tetap mendapatkan informasi mengenai kehidupannya di sekolah. Pertemuan dua kali setahun dan buku raport catur wulan tentu saja bisa memberikan penjelasan namun tidak selalu memberikan informasi yang cukup terhadap masalah-masalah atau kondisi tertentu , misalnya permasalahan teman sebaya. Dengan terbiasa berkomunikasi dengan guru maka kita akan mengetahui bentuk tanggungjawab yang utuhanatar guru dan orang tua dalam memaksimalkan potensi anak.

Fakta Yang Harus Disampaikan Kepada Guru
- Tingkat keteraturan kepribadian anak anda. Guru hendaknya diberitahu kenyataan bahwa anak anda mungkin memerlukan aturan dan rutinitas; atau ia dapat mengerjakan secara maksimal pada ruang terbuka atau bahwa ia memerlukan bantuan terus-menerus berkaitan dengan pengaturan materi.

- Fakta kemampuan dasar anak anda. Jika anak mengalami kesulitan dalam penjumlahan dan pengurangan, atau jika memiliki strategi khusus yang ia gunakan gunakan untuk mengingat materi subyek, beritahukanlah gurunya.

- Memberi les tambahan. Beritahukan kepada guru jikalau anda memberi les tambahan kepada anak anda. Hal ini dimaksudkan agar ada kerjasam yang saling mengisi antara guru kelas dan guru les tambahan.

- Informasi yang terkait kesehatan. Pada kondisi tertentu guru harus diberitahu tentang kesehatan anak dan pengobatan yang harus diberikan misalnya bila anak mengidap asma, epilepsi. Ataupun informasi yang terkait mengenai masalah pendengaran dan penglihatan.

- Situasi dirumah. Anda akan sangat membantu anak anda dengan memberitahukan kepada guru mengenai adanya perubahan besar dalam rumahtangga, terapi atau perlakuan salah dari anggota keluarga. Perubahan-perubahan besar seperti ini sangat mempengaruhi kemampuan anak untuk berperan di dalam kelas.

- Bahasa kedua. Ketika bahasa lain digunakan di rumah anda, baik sebagai sarana komunikasi utama maupun pelengkap diantara keluarga, maka guru hendaknya mengetahui hal tersebut. Hal ini agar guru memahami beberapa ketidaksenangan yang mungkin diperlihatkan oleh anak ketika ekspresi percakapan semakin kompleks.

- Rekomendasi. Penting untuk menyampaikan kepada guru mengenai masukan dari para ahli atau guru sebelumnya.
Baca Selengkapnya

Model Pembelajaran Kelas Satu (bagian 2)

Tidak masalah apa model pengalaman pra sekolah dan taman kanak-kanak, kelas satu Sekolah Dasar merupakan suatu kondisi baru yang merepresentasikan perubahan radikal. Menghabiskan lebih dari tiga puluh jam setiap minggu, jauh dari rumah, seringkali merupakan pengalaman baru; mereka harus bertanggungjawab atas tindakan dan tugas-tugas mereka.

Mata Pelajaran Pendengaran
Diantara mata pelajaran yang paling memerlukan kemampuan mendengar adalah membaca. Penguasaan membaca perlu karena dengan membaca seorang anak menyerap dan membedakan diantara suara-suara huruf yang berbeda, dan kemudian mencampur suara-suara tersebut untuk membentuk kata-kata yang terucap. Bahkan ketika membaca untuk dirinya sendiri, seorang anak “mengucapkan” tiap kata dalam pikirannya. Sangat mengejutkan, bahwa para pembaca yang paling awal biasanya para Pengamat, yang mengetahui kata-kata tertulis dengan menampilkan ingatan visual. Namun demikian, anak-anak Pengamat berda dibelakang ketika materi bacaan secara progresif menjadi lebih sulit. Mereka hanya dapat mengucapkan kata-kata yang mereka lihat sebelumnya. Mereka kurang memiliki kemampuan Pendengar yang diperlukan untuk menyesuaikan dengan kombinasi-kombinasi huruf yang tidak akrab.

Musik Dasar juga merupakan mata pelajaran pendengaran. Anak-anak diharapkan mendengarkan komposisi instrumental dan mengingat lirik maupun tempo yang semakin panjang dan kompleks ketika masa sekolah berjalan. Anak-anak dengan kemampuan auditorial dibawah rata-rata sanagat tertekan untuk mendengarkan dan mengvokalkan. Dalamkenyataa, bahkan para Pendengar mungkin mengalami kesulitan dengan pembacaanmusik atau pengetahuan nada, karena masing-masing kemampuan berasal
dari sebuah bilik otak yang berbeda, dan dua bilik otak tidak selalu berkembang sama.

Matematika, merupakan hal mudah bagi anak Pendengar. Ingatan auditorial dan penangkapan cepat atas konsep bahasa yang berkembang baik memungkinkan untuk memproses informasi yang ada dalam soal-soal cerita. Pendengar juga mahir mengartikan kata-kata matematis seperti misalnya “segi empat”, “lingkaran”, “jam”; dan dengan mudah mengingat aturan dasar penjumlahan dan pengurangan; dan memperluas istilah “lebih banyak’, “lebih sedikit”, “tambah”, “kurang”, dan “sama dengan”.
Baca Selengkapnya

Model Pembelajaran Kelas Satu (bagian 1)

Tidak masalah apa model pengalaman pra sekolah dan taman kanak-kanak, kelas satu Sekolah Dasar merupakan suatu kondisi baru yang merepresentasikan perubahan radikal. Menghabiskan lebih dari tiga puluh jam setiap minggu, jauh dari rumah, seringkali merupakan pengalaman baru; mereka harus bertanggungjawab atas tindakan dan tugas-tugas mereka.

Mata Pelajaran Pengamatan
Dalam tugas-tugas akademis, kemampuan pengamatan begitu banyak diperlukan untuk keberhasilan kelas. Sebagai contoh, Pengejaan , pada dasarnya suatu pengalaman visual. Mula-mula, sebagian besar anak Pendengar adalah pengeja yang baik, karena ketergantungan mereka pada kemampuan menangkap suara untuk memproduksi ulang kata-kata kalimat tunggal sederhana, yang merupakan tanda pengalaman pembaca dan penulis dasar pemula. Tetapi pada Bahasa Inggris, misalnya pengucapan ejaan huruf tertentu tidak sama dengan lambang hurufnya maka Pengamatlah yang mampu memahami ejaan kata dalam mata pikirnya dan menjadi pengeja yang baik.

Menulis Tangan, juga merupakan pelajaran yang oleh Pengamat dirasakan mudah. Bagi penulis pemula, ingatan visual yang baik diperlukan untuk mengingat beragam huruf dan bentuk nomer sebelum menggoreskan di atas kertas. Koordinasi mata-tangan yang berkembang baik kemudian diperlukan untuk memprodukasi ulang huruf dan angka secara tepat ketika dimunculkan kembali. Kemampuan-kemampuan ini membantu ketika Pengamat selama mengikuti kelas kesenian .

Pada mata pelajaran Matematika, anak-anak Pengamat dapat mengingat simbol-simbol yang digunakan dalam penjumlahan danpengurangan (+, - , dan =). Pengamat juga mudah mengartikan grafik. Mereka juga unggul dalam memvisualisasikan beragam bentuk dan bangun geometris dan juga gambaran soal cerita,” Aini mempunyai enam jambu tetapi diberikan kepada Eka dua buah. Tinggal berapa jambu yang dimiliki oleh Aini sekarang?
Baca Selengkapnya

Senin, 08 Februari 2010

Enam Cara untuk Meningkatkan Kualitas Komunikasi Nonverbal Guru

Bukan hanya apa yang guru ucapkan di dalam kelas yang penting, tapi Bagaimana cara guru mengucapkannya di dalam kelas juga penting, karena hal tersebut akan dapat membuat perbedaan terhadap siswa. Pesan-pesan nonverbal adalah suatu hal yang sangat esensial di dalam komunikasi guru.

Guru harus memperhatikan tingkah laku nonverbal di dalam kelasnya karena beberapa alasan, di antaranya:
1. Perhatian/kehati-hatian akan perilaku nonverbal akan membuat guru pesan-pesannya dapat diterima oleh siswa dengan lebih baik.
2. Guru akan menjadi pengirim pesan yang lebih baik untuk memperkuat belajar sswa.
3. Penggunaan perilaku nonverbal dalam berkomunikasi di kelas meningkatkan kedekatan psikologis antara siswa dengan guru.

Beberapa hal pokok terkait perilaku nonverbal guru yang harus lebih dieksplorasi adalah:
1. Kontak pandang
2. Ekspresi wajah
3. Gesture (gerak tubuh)
4. Orientasi tubuh dan postur
5. Kedekatan
6. Paralinguistic
7. Humor

Kontak pandang adalah chanel penting pada sebuah komunikasi interpersonal, membantu mengatur arah komunikasi. Dan, sinyal-sinyalnya menarik bagi orang lain. Selain itu kontak pandang antara guru dengan siswa akan lebih meningkatkan kredibilitas guru. Guru yang melakukan kontak pandang dengan siswa telah membuka arah komunikasi dan nenunjukkan minat, perhatian, kehangatan, dan kredibilitas.

Ekspresi wajah:
Senyum adalah isyarat yang dapat menghantarkan:
- Kebahagian
- Persahabatan
- Kehangatan
- Rasa suka
- Afiliasi
Sehingga jika seorang guru tersenyum lebih sering, maka guru akan dianggap: penyuka (mudah menyukai), bersahabat, mudah menerima, dan dapat didekati.

Gesture (gerak tubuh)
Bila guru tak dapat memberikan gesture sementara berbicara, guru dapat saja dianggap membosankan, kaku, dan unanimated. Gaya mengajar yang hidup dan animated akan menangkap perhatian siswa, membuat materi pelajaran menjadi lebih menarik, memfasilitasi belajar dan menyediakan cukup entertainment (hiburan). Anggukan kepala, adalah suatu bentuk gesture , mengkomunikasikan penguatan positif (positif reinforcement) pada siswa dan menunjukkan bahwa guru mendengarkan mereka.

Orientasi tubuh dan posturr
Guru mengkomunikasikan banyak pesan dengan cara berjalan,bicara, berdiri, duduk. Berdiri tegak tetapi tidak kaku, dan bertumpu dengan ringan pada meja guru, menunjukkan bahwa guru dapat didekati, menunjukkan enerimaan, dan bersahabat. Lebih jauh, kedekatan interpersonal antara guru dengan siswa akan tercipta saat kita berbicara face-to-face (berhadapan) satu sama lain.

Bicara dengan memunggungi siswa, atau menatap lantai, harus dihindari. Ini akan mengkomunikasikan ketidakmenarikan kelas anda (guru).

Kedekatan:
Norma-norma cultural (Budaya) dan agama memberikan acuan kedekatan jarak antara guru dengan siswa saat berinteraksi. Guru harus dapa mengenali/melihat tanda-tanda ketidaknyaman siwa karena guru telah menginvasi (memasuki wilayah) nyaman siswa, seperti:
- Siswa menjadi tegang
- Leg swinging
- tapping
- gaze aversion

Paralinguistik, digolongkan oleh para ahli komunikasi sebagai bagian dari komponen komunikasi nonverbal, ini trkait dengan elemen-elemen vocal (suara) guru, seperti:
- tone
- pitch
- rhytim
- timbre
- loudness
- inflection
Untuk keefektifan maksimumpengajaran anda, belajar dan berlatihlah untuk memvariasikan keenam elemen suara/vocal ini. Seringkali seorang guru dianggapkan membosankan ceramahnya karena bersifat monoton. Siswa akan menganggap guru semacam ini membosankan dan menyebalkan.

Siswa melaporkan bahwa mereka lebih cepat berkurang dan kehilangan ketertarikannya pada pembelajaran saat mereka mendengar guru yang tidak memodulasi suaranya.

Humor:
Humor seringkali dianggap berlebihan: sebagai alat mengajar guru. Tawa akan melepaskan stress dan ketegangan baik bagi guru maupun siswa. Guru harus berlatih mengembangkan kemampuan tertawa dan menstimulasi siswa juga untuk melakukannya. Humor membantu membangun lingkungan kelas yang besahabat yang dapat memfasilitasi belajar.
Baca Selengkapnya