Kamis, 15 November 2012

Model Pembelajaran Seminar Socrates (Socratic Seminar Model)

Model Pembelajaran Seminar Socrates (Socratic Seminar Model)

Model pembelajaran seminar socrates adalah sebuah format diskusi atau pertanyaan dimana sebuah kelompok kecil mensintesis opini-opini dan pemikiran-pemikiran mereka pada suatu bahan bacaan tertentu dengan menggunakan metode socrates.

Unsur-Unsur Penting Model Pembelajaran Seminar Socrates

Ada beberapa unsur penting pada sebuah pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran seminar socrates, yaitu:

Pemilihan substansi bahan bacaan

Bahan bacaan untuk pelaksanaan seminar socrates dapat berupa suatu bagian terpilih dari materi yang akan dibelajarkan kepada siswa. Bahan bacaan terpilih ini harus kaya akan ide, isu, dan nilai yang memungkinkan siswa mempertanyakan teks pada bahan bacaan dan mempertanyakan pemikiran mereka sendiri saat mereka mempersiapkan diskusi. Semua partisipan dalam seminar socrates harus membaca bahan secara mendalam dan mempersiapkan diri untuk berpartisipasi.

Pertanyaan penting

Pembacaan siswa terhadap teks bahan bacaan atau pembukaan diskusi harus dibimbing oleh sebuah pertanyan penting yang tak punya jawaban benar atau salah. Pertanyaan harus membimbing siswa kepada porsi bahwa teks mendukung mereka untuk berpikir saat mereka berspekulasi, mengevaluasi, menentukan, dan menjelaskan isu-isu pada materi tersebut.

Partisipan-partisipan aktif

Para partisipan berbagi tanggungjawab terhadap kualitas seminar. Persiapan untuk diskusi adalah tanggungjawab dari masing-masing partisipan. Suatu pengaturan duduk seperti bentuk lingkaran sangat diperlukan untuk menjamin adanya kontak pandang antara setiap partisipan seminar socrates. (Siswa yang tidak mempersiapkan diri harus keluar dari diskusi atau keluar dari lingkaran utama. Mereka hanya boleh mengamati dan mencatat hasil diskusi kelompok pada lingkaran dalam seminar socrates).

Selama seminar berlangsung, partisipan harus berperan sebagai pendengar aktif, membagi ide dan pertanyaan-pertanyaan kepada partisipan lain, dan mencari bukti-bukti dari teks bahan bacaan untuk mendukung ide-ide mereka. Seminar membutuhkan perhatian mendalam saat membaca, berpikir, mendengarkan, dan berbicara, serta harus menyimpulkan bersama-sama seluruh partisipan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang isu atau bahan bacaan materi yang sedang dibelajarkan.

Kunci Keberhasilan Pelaksanaan Model Pembelajaran Seminar Socrates

Kunci keberhasilan seminar socrates adalah diskusi bebas dan terbuka terhadap sebuah topik. Partisipan harus menggunakan acuan yang telah disepakati bersama. Secara umum guru bertindak sebagai fasilitator dan tidak memberi respon negatif atau positif terhadap diskusi yang dilakukan siswa. Peranan guru sebagai fasilitator adalah bertanggungjawab agar pemikiran-pemikiran terbaik dapat dihasilkan oleh partisipan, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan open ended (terbuka) untuk memicu terjadinya diskusi.

Esensi Penting dalam Pertanyaan-Pertanyaan Saat Model Pembelajaran Seminar Socrates Dilaksanakan

Wiggins & McTighe (1998) menawarkan beberapa esensi penting pada pertanyaan-pertanyaan dalam seminar socrates, yaitu:
  • Pertanyaan-pertanyaan langsung menuju jantung dari topik atau subjek yang akan dibahas, terutama kontroversinya.
  • Pertanyaan-pertanyaan memicu banyak kemungkinan jawaban, sudut pandang/perspektif, dan memberikan arah bagi riset lanjutan atau pertanyaan lainnya.
  • Pertanyaan-pertanyaan meminta siswa menggunakan pengetahuan yang telah mereka miliki, ide-ide, dan bacaan dalam cara-cara baru; mereka membuat apa yang telah familiar menjadi asing, dan yang asing menjadi familiar.
  • Pertanyaan-pertanyaan menuntun pada suatu penemuan baru, sesuatu yang tersembunyi menjadi terlihat jelas oleh mereka.
  • Pertanyaan-pertanyaan membuat siswa ingin tahu lebih jauh dan ingin memahami lebih dalam.
  • Pertanyaan-pertanyan bersifat proaktif dan membuat siswa berupaya belajar.

0 komentar:

Posting Komentar