Kamis, 19 Juli 2012

Strategi Pembelajaran Kreatif : Majelis

Strategi Pembelajaran Kreatif : Majelis

Strategi Pembelajaran kreatif yang diberi nama “Majelis” ini cocok digunakan untuk mata pelajaran TIK, IPA, Penjaskes, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Agama, Keterampilan, Seni Budaya, IPS, dan Matematika. Dasar pemikiran mengapa muncul strategi pembelajaran ini adalah sifat dasar alamiah manusia yang senantiasa ingin berkumpul dan bercakap-cakap, atau berdiskusi. Strategi pembelajaran kreatif majelis ini mudah dilaksanakan karena tidak memerlukan setting ruangan secara khusus. Selain itu, selama pembelajaran siswa dapat melatih kecerdasan emosional, kemandirian, berbicara, menulis, membaca, mendengarkan, bergerak, dan tentu saja bersenang-senang.

Melalui strategi pembelajaran kreatif majelis ini, setiap kelompok siswa misalnya diberi tugas untuk menggabungkan potongan-potongan informasi atau gambar menjadi sesuatu yang utuh dan bermakna. Melalui kegiatan pembelajaran yang menggunakan strategi “Majelis” ini, dapat diharapkan siswa menjadi aktif baik secara fisik maupun mental. Mereka pasti lebih suka menggeser-geser kartu dan mereka-reka kata, kalimat, atau simbol untuk membuat hubungan. Selain itu metode ini bagus untuk keterampilan mengurutkan, mengelompokkan,memilih dan mencocokkan.
Strategi pembelajaran kreatif : Majelis
Strategi pembelajaran kreatif : Majelis
Mereka dapat diminta untuk saling berlomba untuk menjadi yang paling cepat menyelesaikan tugas. Hal ini dilakukan agar setiap kelompok menjadi lebih bersemangat dalam belajar.Strategi pembelajaran “Majelis” dapat divariasikan dengan membuat sistem kompetisi untuk kelompok siswa.

Langkah-Langkah Pembelajaran

Bila anda tertarik mencobanya, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan pembelajaran dengan strategi “Majelis” ini:
  1. Persiapkan materi tugas, bisa berupa potongan-potongan informasi atau gambar untuk disusun. Dasar susunan dapat berupa urutan waktu (timeline) misal pada mata pelajaran sejarah; langkah-langkah percobaan misal pada mata pelajaran IPA; tata cara berwudhu pada pendidikan agama Islam; proses teknologi pada IPA atau TIK; langkah-langkah perhitungan untuk Matematika, dsb. Materi tugas dapat pula berupa potongan informasi, simbol, gambar atau kombinasinya, untuk diklasifikasikan, atau hal-hal lainnya. Makin kreatif guru, makin banyak variasi jenis tugas yang dapat diberikan.
  2. Potongan-potongan informasi tersebut di atas diberikan dalam bentuk kartu yang sekiranya ukurannya masih memungkinkan siswa dengan mudah menyusunnya (tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil). Usahakan menggunakan beragam warna sehingga memberikan efek visual yang menarik.
  3. Mintalah siswa berkelompok yang terdiri dari 2 – 4 orang.
  4. Minta siswa menempel atau menyusun kartu-kartu tersebut di atas meja atau karton manila seraya berdiskusi untuk menentukan posisi terbaik sehingga menimbulkan makna tertentu dan saling berhubungan. Guru dapat menjelaskan bahwa kartu yang disusun berdekatan mempunyai hubungan yang lebih kuat dibanding kartu yang disusun berjauhan.
  5. Minta mereka membuat garis-garis penghubung, dan menambahkan kata-kata atau kalimat yang membentuk makna berkaitan dengan hubungan antara satu kartu dengan kartu lainnya. Proses ini mirip dengan proses ketika kita membuat peta konsep atau peta pikiran. Selain itu siswa dapat menambahkan simbol-simbol atau gambar-gambar sederhana sebagai cara untuk menyatakan hubungan antar kartu.
  6. Langkah selanjutnya, setiap kelompok siswa diminta menempelkan hasil kerjanya dan memamerkannya di dinding kelas atau papan tulis.
  7. Berikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk saling berkeliling melihat hasil kerja kelompok lain.
  8. Minta setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka sambil memfasilitasi sebuah diskusi kelas.
Demikian strategi pembelajaran kreatif majelis, semoga tulisan pada blog ptk ini bermanfaat untuk anda.

    0 komentar:

    Posting Komentar