Senin, 16 April 2012

Laporan PTK SD tentang Keterampilan Menulis

Peningkatan Keefektifan Pembelajaran Menulis Di Kelas II Sekolah Dasar


Oleh:
Suyatinah
PGSD FIP Universitas Negeri Yogyakarta

Sumber Jurnal :

Cakrawala Pendidikan, November 2005, Th. XXIV, No. 3 halaman 405 – 220. Diterbitkan oleh: Ikatan Sarjana  Pendidikan Indonesia DIY bekerjasama  dengan  LPM Universitas Negeri Yogyakarta

SEBAGIAN ISI MAKALAH:


Pendahuluan

Pembelajaran menulis permulaan sangat penting diajarkan di sekolah dasar agar anak-anak dapat terlibat kegiatan baca tulis. Pembelajaran tersebut merupakan dasar menulis yang dapat menentukan murid Sekolah Dasar dalam menulis lanjut pada kelas berikutnya. Tanpa memiliki kemampuan menulis yang memadai sejak dini, anak akan mengalami kesulitan belajar pada masa selanjutnya.

Berkaitan dengan fungsi keterampilan menulis, Morsy (dalam Tarigan, 1984:4) mengatakan ”dalam kehidupan modern ini jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Kiranya tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan ciri orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar.
Keterampilan menulis hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan latihan. Menurut Dawson (dalam Tarigan, 1985:1) salah satu bentuk praktek dan latihan untuk memperoleh penguasaan menulis, sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa dilaku-kan melalui kegiatan pembelajaran.

Pernyataan ini sependapat dari Akadiah (1999:143) bahwa keterampilan menulis bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun-temurun, akan tetapi merupakan hasil proses belajar mengajar dan ketekunan berlatih. Jadi, keterampilan menulis itu mengalami proses pertumbuhan melalui latihan. Untuk memperoleh keterampilan menulis tidak cukup dengan mempelajari tata bahasa dan mempelajari pengetahuan tentang teori menulis, melainkan tumbuh melalui proses pelatihan. Kenyataan di lapangan, menunjuk¬kan bahwa pembelajaran menulis kurang mendapat perhatian yang sewajarnya. Pelly & Efendi (dalam Syamsi, 1999:1) mengatakan bahwa pembelajaran membaca dan menulis yang dulu merupakan pelajaran dan latihan pokok, kini kurang mendapat perhatian, baik dari para siswa maupun guru. Pembelajaran menulis tidak ditangani sebagaimana mestinya. Hal ini mengakibatkan keterampilan menulis para siswa tidak memadai. Badudu (dalam Syamsi, 1999:2) berpendapat bahwa rendahnya mutu kemampuan menulis siswa disebabkan oleh kenyataan bahwa pengajaran mengarang dianaktirikan.

Untuk mengoptimalkan hasil belajar, terutama bidang keterampilan menulis, diperlukan pendekatan pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas belajar dan kreativitas para siswa. Adapun upaya untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan yang menekankan pentingnya proses belajar bagi subyek didik, yakni pendekatan proses dan media gambar...........baca makalah ini selengkapnya di sini.

0 komentar:

Posting Komentar