Jumat, 17 Februari 2012

Laporan Penelitian: Directed Reading Activity

Catatan: Makalah ini dipublikasikan di blog ini dengan tujuan untuk meningkatkan kemudahan para pendidik untuk memperolehnya dengan lebih banyak terindeks pada search engine. Makalah ini sepenuhnya bukan milik saya. Bila Anda pemilik makalah ini dan merasa bahwa tidak semestinya makalah ini diterbitkan di http://penelitiantindakankelas.blogspot.com, silakan menghubungi saya di sini, maka dengan senang hati saya akan menghapus konten ini. Terimakasih (admin).

PENERAPAN STRATEGI "DIRECTED READING ACTIVITY" (DRA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI "CONTENT SUBJECT" MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS FKIP UNIVERSITAS RIAU

Oleh; 
Indah Tri Purwanti

Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Riau
Kampus Bina Widya Pekanbaru Riau
Telp. 0761-63267, Fax.0761-62761

Abstract: This classroom action research was conducted to increase students’ ability in comprehending content subject Introduction to Linguistics through the use of Directed Reading Activity strategy. The subjects were the fourth semester students taking Introduction to Linguistics. Before the treatment was conducted, a pre – test was administered and a post test was also held at the end of the treatment. The procedures of applying Directed Reading Activity strategy are : preparation, directed silent reading, and follow up. From the two cycles applied, there was an increase of the mean score form the pre-test (61.43) to the mean score after the first cycle (68.13) in which it still did not achieve the standart competency applied, and to the mean score after the second cycle (73) which was higher than the standard competency (e” 70). ‘t’ test was used to test the effectiveness of the approach by analyzing the difference between the result of pre – test and post – test. The result indicates that the ‘t’ observed value (7.57) is greater than the value of ‘t’ table at the level of significance of 0.5 ( 2.021) and 0.1 (2.704). This means that Directed reading activity strategy is effective in increasing the students’ ability in comprehending content subject Introduction to Linguistics.

Keywords : directed reading activity strategy, and content subject comprehension.

Pendahuluan
Kurikulum Program Studi bahasa Inggris menyajikan 3 kelompok besar mata kuliah, yaitu : MKU, MKDK, dan MKK. Mata kuliah keahlian (MKK) terdiri atas skill courses dan content courses. Skill courses meliputi mata kuliah ketrampilan berbahasa seperti: Listening, Speaking, Reading, dan Writing. Content courses meliputi mata kuliah yang berkaitan dengan ilmu kebahasaan ataupun pengajaran seperti : Introduction to Linguistics, Literature, Psycholinguistics dll. Menurut McKenna dan Robinson (1990:184), untuk meningkatkan pembelajaran mata kuliah-mata kuliah content courses yaitu dengan banyak membaca dan menulis.

Keterampilan membaca atau memahami isi teks adalah sangat penting bagi semua mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Mempunyai keterampilan membaca yang baik akan membuat seorang mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris mampu memahami teks karena banyak materi perkuliahan terutama content subject disajikan dalam teks. Pada kenyataanya, banyak mahasiswa yang tidak mampu memahami isi teks perkuliahan terutama mata kuliah content courses. Hal ini mungkin disebabkan materi buku teks untuk materi kuliah skill courses isinya lebih bersikap praktikal, sementara isi materi kuliah content
courses memerlukan tingkat pemahaman yang lebih dalam. Sehubungan dengan hal tersebut fenomena yang muncul adalah kemampuan mahasiswa dalam memaparkan materi pada saat diskusi kelas ataupun saat ujian rendah karena kemampuan memahami teksnya rendah sehingga nilai mahasiswa untuk mata kuliah content courses lebih rendah daripada nilai yang didapat dari mata kuliah skill courses. Bahkan mahasiswa yang memiliki kemampuan baik pada mata kuliah skill courses, tidak selalu memiliki kemampuan yang sama pada
mata kuliah content courses. Sebagai pengajar perlu mengembangkan kemampuan literasi dalam content subjects sehingga pembelajar dapat mempelajari content subjects dengan lebih efektif. Untuk mengatasi masalah kurangnya kemampuan memahami teks content courses di atas, penulis mencoba menerapkan strategi Directed Reading Activity dalam pengajaran content subjek Introduction to Linguistics.

Directed Reading Activity merupakan strategi yang terdiri atas 3 fase meliputi: preparation, direted silent reading, and follow up. Fase preparation  dimulai dengan mengaktifkan schemata pembelajar, memperkenalkan kosa kata baru, dan menetapkan tujuan-tujuan membaca. Dalam fase directed silent reading, pembelajar membaca teks dalam hati dengan berpedoman dan menjawab tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan pada langkah terakhir fase preparation. Fase Follow-up pengajar memastikan bahwa 1) tujuan yang ditetapkandapat dicapai, dan mengarahkan pembelajar untuk mereview dan menilai sendiri pemahamannya; 2) mengarahkan pembelajar untuk menganalisa atau mereview dan refleksi isi dan
dimotivasi untuk mendiskusikan isi; dan 3) memberikan pengayaan (Eanes, 1997:112-114). Dengan
penerapan strategi ini, diharapkan kemampuan memahami teks content subject Introduction to Linguistics meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah penerapan strategi Directed Reading Activity (DRA) dapat meningkatkan kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap content subject Introduction to Linguistics secara signifikan ? “

Keterampilan membaca adalah perolehan makna dari bahan yang tertulis. Dari perolehan makna tersebut, terjadi interaksi antara pembaca dan penulis. Interaksi tersebut merupakan gabungan dari pengetahuan pembaca yang terdahulu dengan informasi tertulis dari penulis; dan gabungan itu menghasilkan pemahaman terhadap pesan yang disampaikan penulis. Harris dan Sipay sebagaimana yang dikutip oleh Reynolds (1982:
25) mendefinisikan keterampilan membaca yaitu merupakan perolehan arti sebagai hasil dari gabungan
antara persepsi tentang simbol-simbol grafis yang mewakili bahasa dan apa yang sudahdiketahui pembaca baik pengalaman verbal maupun nonverbal. Pengalaman ini menjelaskan bahwa melalui membaca seseorang akan memperoleh informasi, dan informasi ini diekspresikan jika bentuk bentuk simbol grafis memberikan arti bagi pembaca. Informasi tersebut dapat berupa pengalaman verbal maupun nonverbal.

Hall, sebagaimana yang dikutip oleh Reynold (1982:25), Gibson (1985:10) menjelaskan bahwa keterampilan membaca adalah suatu proses komunikasi dimana symbol-symbol diproses, sehingga sampai kepada interpretasi yang berarti dari apa yang disampaikan. Selanjutnya, dijelaskan bahwa keberartian interpretasi tersebut tergantung kepada maksud/tujuan pembaca, sikap keyakinan dimana dia mengharapkan para pembaca untuk mengerti. Untuk memahami pesan tersebut, para pembaca harus memiliki keterampilan
dan pengalaman membaca sehingga mereka mampu memahami teks yang mereka baca.

Pendapat tersebut di atas didukung oleh Nuttal (1982:12) yang mendefinisikan kemampuan membaca sebagai suatu interpretasi yang sangat berarti dari simbol-simbol verbal yang tercetak maupun yang tertulis. Hal ini berarti bahwa membaca merupakan suatu interaksi antara persepsi dari simbol-simbol grafis yang menjelaskan bahasa dan kemampuan berbahasa pembaca, kemampuan kognitif, dan pengetahuan tentang
dunia luar. Dalam proses ini pembaca mencoba menciptakan kembali maksud-maksud ataupun.........baca langsung dari sumber aslinya.

0 komentar:

Posting Komentar