Selasa, 30 Maret 2010

Hakikat Motivasi Belajar

Hakikat Motivasi Belajar

Pada hakikatnya motivasi merupakan suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya (energy) atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.

Motivasi yang tumbuh dan berkembang pada diri seorang pebelajar dapat muncul dengan jalan:
(1) Datang dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik),
(2) Datang dari lingkungan atau di luar individu (motivasi ekstrinsik).


Motivasi instrinsik
Motivasi intrinsik merupakan dorongan yang
sering dikatakan dibawa sejak lahir, sehingga tidak dapat dipelajarai karena seseorang yang terdorong rasa ingin tahu, maka orang itu akan belajar dan pengetahuan serta aktivitas yang disadari oleh motivasi instrinsik ini akan bertahan lebih lama.

Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang melandasi partisipasi individu itu sendiri. Motivasi ekstrinsik dapat berupa penghargaan, pujian, hukuman, hadiah. Dengan sendirinya motivasi ekstrinsik tetap mendukung dan menjadi pendorong yang kuat dalam mencapai tujuan belajar.

Motivasi dapat merupakan tujuan dan alat dalam pembelajaran, motivasi sebagai faktor yang bisa menentukan keberhasilan belajar siswa dalam bidang pengetahuan, keterampilan, dan nilai. Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu;
1) kebutuhan,
2) dorongan, dan
3) tujuan.

Kebutuhan terjadi apabila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dan yang diharapkan. Dorongan juga merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Sedangkan tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh individu.

Beberapa fungsi motivasi belajar, yaitu :
1) Mendorong untuk berbuat,
2) Menentukan arah perbuatan

Pengukuran motivasi belajar, dapat dilakukan dengan membuat sebuah instrumen pengukur yang memiliki rentangan. Rentangan tersebut kemudian diberi nilai secara kontinum dari yang tertinggi sampai yang terendah, berbentuk kode yaitu secara berturut-turut kode, misalnya:
1) SS (Sangat Setuju) dengan nilai 5,
2) kode S (Setuju) dengan nilai 4,
3) kode R (Ragu-ragu) dengan nilai 3,
4) Kode TS (Tidak Setuju) dengan nilai 2,
5) Kode STS (Sangat Tidak Setuju) dengan nilai 1.

Jika anda tidak ingin repot membuat sendiri, dan  mungkin ingin mencoba menggunakan angket pengukur minat dan motivasi belajar model ARCS yang disadur dari John Keller, 1987 anda dapat mendownloadnya di sini.
==

hakikat motivasi, motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik, fungsi motivasi belajar, pengukuran motivasi belajar, instrumen pengukur motivasi belajar













0 komentar:

Posting Komentar