Sabtu, 09 November 2013

Komunitas Belajar (Learning Community) dan Kelas Anda

Komunitas Belajar (Learning Community) dan Kelas Anda

Blog penelitian tindakan kelas kali ini akan mencoba mengetengahkan tulisan mengenai learning community (komunitas belajar). Komunitas belajar adalah salah satu aspek penting yangharus ada dalam setiap kelas. Guru yang efektif akan mengupayakan agar di dalam pembelajaran yang dilaksanakannya terbentuk komunitas belajar yang efektif pula. Apakah komunitas belajar (learning community) itu dan bagaimanakah komunitas belajar bisa terbentuk? Berikut ulasannya untuk anda.

Karakteristik Learning Community

Komunitas belajar yang ada di dalam sebuah kelas pada sebuah kegiatan pembelajaran akan sangat berpengaruh pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, dan pada akhirnya pencapaian tujuan pembelajaran.Untuk mewujudkan sebuah komunitas belajar yang baik dan kohesif, di dalam sebuah kelas harus terdapat berbagai karakteristik positif seperti :
  • Hubungan antar individu yang saling peduli satu sama lain
  • Pengharapan guru yang tinggi akan hasil belajar siswa
  • Inkuiri (proses mencari tahu) yang produktif dalam belajar
  • Lingkungan belajar yang positif
Menciptakan komunitas belajar (learning community) bukanlah hal yang mudah bagi guru, akan tetapi ini harus dilakukan. Tidak ada proses kegiatan belajar yang baik yang dapat tercipta tanpa adanya komunitas belajar yang baik. Penciptaan kondisi sedemikian memerlukan berbagai tindakan dari guru apabila ia berharap semua upaya yang dilakukannya untuk membelajarkan siswa membuahkan hasil yang memuaskan.
Komunitas belajar (learning community) merupakan salah satu komponen penting dalam kelas efektif
Komunitas belajar itu merupakan salah satu komponen penting dalam kelas efektif

Komunitas Belajar (Learning Community) = Bergabungnya Individu-Individu Ke Dalam Kelompok?

John Deweypada tahun 1916 telah lama mengamati bahwa anak-anak akan belajar pada saat mereka berpartisipasi pada setting-setting sosial. Kemudian, beberapa dekade kemudian, Jerome Brunner (1996) menyatakan bahwa seseorang membuat makna (pengetahuan) berdasarkan hubungan-hubungan dan keikutsertaannya pada komunitas-komunitas atau budaya-budaya teertentu. Hal ini menunjukkan (berdasarkan hasil pengamatan kedua ahli tersebut), bahwa komunitas belajar menjadi salah satu aspek dalam belajarnya seseorang.

Mengingat kembali kerangka-kerangka hubungan antara individual-kelompok, yang merupakan hasil penelitian ahli psikologi sosial yang terkenal: Kurt Lewin (1939, dan 1956) serta beberapa koleganya, yang tertarik dengan bagaimana suatu kombinasi dari kebutuhan-kebutuhan manusia dan kondisi-kondisi lingkungan, akan dapat menjelaskan tingkah laku manusia. Getzels dan Thelan (1960) menerapkan pemikiran-pemikiran tersebut dalam bidang pendidikan. Mereka kemudian mengembangkan model dua dimensi untuk menerangkan bagaimana hubungan antara kebutuhan-kebutuhan siswa secara individual dengan kondisi kehidupan di dalam kelas. Dimensi pertama dari model tersebut mendeskripsikan bagaimana, pada sebuah kelas, terdapat siswa-siswa dengan motif-motif dan kebutuhan-kebutuhan yang berbeda. Perspektif ini dapat disebut sebagai dimensi individual dari kehidupan kelas. Dari perspektif ini tingkah laku kelas akan dihasilkan sebagai wujud dari kepribadian-kepribadian dan tingkah laku-tingkah laku semua siswa dan aksi-aksi mereka dalam upaya pemenuhan motif-motif dan kebutuhan-kebutuhan setiap individu.

Dimensi kedua dari model yang dikembangkan oleh Getzels dan Thelan ini menjelaskan bagaimana sebuah kelas eksis dalam kaitannya dengan peranan-peranan dan harapan-harapan pada suatu setting sebuah kelas untuk memenuhi tujuan dari suatu sistem (sekolah/kelas). Dimensi yang kedua ini disebut dimensi kelompok dari sebuah kelas. Dari perspektif ini, perilaku kelas ditentukan oleh norma (harapan) sekolah atau kelas. Kehidupan di dalam kelas, pada akhirnya ditentukan oleh siswa-siswa yang termotivasi secara individual dan respon guru kepada setiap siswa tersebut dalam sebuah setting sosial. Dengan demikian akhirnya akan terbentuk suatu komunitas belajar sehingga diperoleh lingkungan yang diinginkan yaitu menciptakan kelas yang termotivasi untuk belajar baik secara akademik maupun secara sosial.

Dalam kaitan dengan hal tersebut di atas, hal yang sangat penting untuk menjadi perhatian guru adalah motivasi siswa untuk belajar. Motivasi menjadi salah satu faktor yang amat penting karena bila dibandingkan dengan kepribadian siswa ataupun karakter siswa, motivasi siswa untuk belajar ternyata bersifat sangat rapuh dan mudah berubah. Hari ini termotivasi, besok belum tentu.

Konsep tentang komunitas belajar adalah faktor terpenting dalam kehidupan sosial di kelas dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar. Berbeda dengan kumpulan individu, komunitas belajar adalah suatu setting di mana pada komunitas tersebut terdapat tujuan belajar yang sifatnya mutual (saling menguntungkan), dan menunjukkan adanya kepedulian terhadap pembelajaran dari setiap individu anggotanya. Komunitas belajar menjadi sebuah wadah yang akan mendorong terjadinya proses pembelajaran pada setiap anggotanya.

Demikian tulisan tentang komunitas belajar (learning community) yang seyogyanya selalu terbentuk di dalam kelas pada pembelajaran anda dari blog penelitian tindakan kelas. Semoga bermanfaat.
Baca Selengkapnya

Kamis, 07 November 2013

Yuk Download File-File PTK di 4Shared

Yuk Download File-File PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

Baru saja beberapa saat yang lalu kami menerbitkan tulisan tentang gudang file google (google drive), yaitu bagaimana mencari file-file penelitian tindakan kelas dalam bentuk laporan, proposal atau jurnal di google drive yang dengan sedikit trik, bisa kita obrak-abrik untuk mencari file-file dokumen yang kita butuhkan seperti file tentang ptk (penelitian tindakan kelas) atau file-file lainnya, kini blog penelitian tindakan kelas akan mengetengahkan situs 4shared.com sebagai salah satu tempat penyimpanan berbagi-pakai gratis, salah satunya tentu saja file tentang laporan atau proposal ptk yang anda butuhkan.

File-File PTK di 4Shared

Karena fungsi dari situs http://4shared.com adalah sebagai hosting (penyimpanan) file gratis, maka banyak sekali orang yang memanfaatkannya untuk menyimpan file. Selain sebagai arsip pribadi, beberapa file gratis dan boleh dibagi-pakai bersama oleh pemiliknya (orang yang mengupload file) untuk didownload oleh siapa saja secara bebas.

Admin sendiri sudah teramat sering mengunjungi bahkan teregistester sebagai member di 4shared.com. Hal ini dikarenakan ada milyaran file gratis untuk didownload yang tersedia di sini. Jenis file sangat beragam mulai dari video (film), musik (lagu), buku, foto, permainan, dan archieves (arsip-arsip). Dengan kemudahan pemilahan jenis file dan ketersediaan kotak pencarian, maka kita amat leluasa mencari file yang kita butuhkan termasuk file-file tentang penelitian tindakan kelas. Umumnya file-file tentang ptk ini diupload pemiliknya dalam format rar, zip, pdf, doc, docx, atau ppt.

Pencarian File Proposal PTK dan Laporan PTK di 4Shared

Bagaimanakah cara menemukan lokasi penyimpanan file-file tentang proposal ptk dan laporan ptk di 4shared.com? Nah, jika anda baru kenal dengan 4shared, ikutilah langkah-langkah mudah berikut:

  1. Buka halaman 4shared dengan mengetik 4shared.com pada adress bar di browser anda.
  2. Setelah terbuka, akan anda temukan kotak pencarian file.
  3. Ketikkan kata kunci file yang anda butuhkan, misalnya penelitian tindakan kelas.
  4. Tekan ENTER pada keyboard anda, atau klik tanda kaca pembesar di kanan kotak pencarian 4shared
  5. contoh hasil pencarian file ptk di 4shared
    hasil pencarian file penelitian tindakan kelas di 4shared
  6. Tat...ta..raaaa..... Muncullah alamat-alamat penyimpanan file "penelitian tindakan kelas" yang dihosting di sini.

Mendownload File PTK di 4Shared

  1. Klik link file tersebut.
  2. Muncul halaman download sesuai dengan file yang link-nya tadi anda klik.
  3. Pada halaman download ini, bagi pemula akan membingungkan, karena di sini ada iklan-iklan dengan kata DOWNLOAD yang sedikit tricky, sehingga banyak mengecoh pengunjung baru. Alih-alih kita menuju link download file yang dibutuhkan...eh...kita malah mengklik iklan download software tertentu.
  4. Jadi perhatikan baik-baik gambar berikut, agar anda tidak keliru mengklik tombol (link) DOWNLOAD yang benar. Link download yang benar ukurannya jauh lebih kecil dibanding iklan. Ia terletak di bagian bawah nama file yang ingin didownload. Lihat gambar: 
  5. cara mendownload file di 4shared
    Klik tombol DOWNLOAD yang tepat, jangan sampai terkecoh dengan iklan dari 4shared
  6. Klik tombol (link) DOWNLOAD atau UNDUH tersebut.
  7. Maka anda akan diarahkan pada halaman UNDUH atau DOWNLOAD seperti gambar berikut. Lagi-lagi anda harus hati-hati karena link iklan dengan tulisan DOWNLOAD atau DOWNLOAD NOW akan kembali muncul. Jangan terkecoh.
  8. cara download file di 4shared
    Klik UNDUH GRATIS dan tunggu 20 detik untuk mendownload file dari 4shared
  9. Bila anda mengklik link yang benar maka anda akan diminta untuk menunggu selama 20 detik (wajar karena anda mendownload secara gratis). Tunggu saja hingga link download/unduh yang sebenarnya akan dimunculkan.
  10. Bila link unduh atau download file sudah muncul, anda dapat mengkliknya sekali lagi. Dan...otomatis file laporan penelitian tindakan kelas (ptk) yang anda inginkan akan terdownload. Ada dua pilihan, yaitu LIHAT FILE atau SAVE FILE. Saya sendiri lebih suka memilih SAVE FILE atau SIMPAN FILE.
Untuk membuka file yang sudah selesai diunduh, anda dapat membuka menu Tools pada bagian kiri atas browser, lalu klik Downloads. Maka folder tempat dimana file yang anda unduh tersimpan akan terbuka. Klik saja nama file tersebut 2x untuk membukanya.

Coba juga mencari dan mendownload file-file ptk di scribd.com, lihat caranya di sini

Demikian cara mendownload file-file penelitian tindakan kelas yang anda butuhkan dari hosting berbagi-pakai 4shared. Oh ya, kalau sudah cukup banyak file-file ptk yang anda kumpulkan, boleh juga sesekali mendownload file musik atau video lagu-lagu favorit kamu dalam bentuk mp3, mp4 atau lainnya. Selamat mencoba. :)
Baca Selengkapnya

Cara Mencari Contoh Proposal dan Laporan PTK Di Google Drive

Cara Mencari Contoh PTK di Google Drive

Apa kabar wahai para pembaca blog penelitian tindakan kelas? Kami berharap anda selalu berada dalam kebahagiaan. Kali ini kami akan mencoba membagi sebuah tips atau trik sederhana untuk anda yang membutuhkan contoh PTK (penelitian tindakan kelas) baik dalam bentuk laporan, proposal, maupun jurnal, atau artikel lainnya yang berhubungan dengan itu.

Trik ini perlu diketahui agar proses pencarian dari tumpukan file di internet dapat ditemukan. Sebenarnya salah satu sumber (situs) yang cukup potensial untuk digali adalah situs tempat penyimpanan file berbentuk dokumen (document) milik google sendiri. Beberapa dari kita mungkin belum menyadari bahwa situs penyimpanan file milik google yaitu google drive banyak mengandung file contoh laporan, proposal, jurnal, atau artikel tentang penelitian tindakan kelas (PTK/class action research). Nah, setelah mengetahui bahwa google drive adalah sumber potensial, tinggal kita kuasai bagaimana cara menggalinya.

Informasi di internet khususnya di google drive sangat berlimpah. Ia ibarat tumpukan jerami, dan beberapa bilah jarum emas terselip di sana. Yuk kita cari jarum-jarum emas itu (dokumen tentang penelitian tindakan kelas/PTK) sebanyak-banyaknya.

Trik Pencarian File PTK (Penelitian Tindakan Kelas) untuk Didownload secara Bebas (Gratis)

Tidak sulit menemukan file PTK untuk didownload. Pola umum pencariannya adalah:
  1. Buka halaman pencarian google yaitu google.com atau google.co.id
  2. Ketik docs.google.com/document/d kata-kunci-yang-anda-inginkan
  3. Tekan ENTER pada keyboard atau klik tombol pencarian (gambar kaca pembesar/lup)
  4. Taraa...... pada hasil pencarian akan muncul file-file yang tersimpan di google drive sesuai dengan kata-kunci-pencarian-anda tadi.

Baiklah, sekarang pola pencarian sudah anda ketahui, mari kita mulai dengan contoh penerapannya. Misalkan anda ingin mencari file yang tersimpan di google drive dengan kata kunci penelitian-tindakan-kelas. Maka caranya adalah:
  1. Buka halaman pencarian google yaitu dengan mengetikkan google.com atau google.co.id atau langsung gunakan form pencarian google yang terdapat di sudut kanan atas browser anda.
  2. Ketik docs.google.com/document/d/ penelitian-tindakan-kelas
  3. Tekan ENTER pada keyboard atau klik tombol pencarian (gambar kaca pembesar/lup)
  4. Taraa...... anda akan mendapat hasil pencarian seperti gambar berikut:
contoh pencarian file download PTK di google drive
contoh pencarian file download PTK di google drive

Oke, sekarang kita coba dengan kata kunci yang lain, misalnya  dengan kata kunci penelitian-tindakan-kelas-SD, maka pada browser dan kotak pencarian google anda tinggal ketik docs.google.co.id/document/d/ penelitian-tindakan-kelas-SD, lalu tekan ENTER pada keyboard, maka hasilnya akan seperti ini:
contoh hasil pencarian file download Penelitian Tindakan Kelas SD di google drive
contoh hasil pencarian file download Penelitian Tindakan Kelas SD di google drive

Kami menyarankan anda untuk membuat kombinasi-kombinasi kata kunci pencarian agar anda benar-benar menyibak semua helai-helai jerami untuk menemukan jarum emas yang anda inginkan, yaitu file PTK (Penelitian Tindakan Kelas) sesuai kebutuhan anda untuk didownload. Misalnya beberapa kombinasi kata kunci yang dapat anda gunakan:

  • proposal ptk
  • laporan PTK
  • contoh proposal ptk SD
  • contoh laporan PTK 
  • proposal dan laporan penelitian tindakan kelas
  • dsb

Cara Mendownload Dokumen/File di Google Drive

Terakhir untuk trik dan tips cara pencarian file PTK (penelitian tindakan kelas) dalam bentuk proposal, laporan, jurnal atau artikel ini, adalah cara mendownload dokumen dari google drive. Ikuti langkah-langkah ini:
  1. Klik alamat file dokumen penelitian tindakan kelas yang anda inginkan dari halaman hasil pencarian google.
  2. Biarkan dokumen terbaca secara utuh (lengkap) mulai halaman awal hingga halaman akhir.
  3. Amati browser anda, pada pojok kiri atas halaman dokumen yang terbuka tersebut ada menu FILE. Klik tombol FILE ini, lalu akan ada menu dropdown (turun).
  4. Lalu klik Unduh Sebagai untuk memilih jenis file unduhan yang anda inginkan. Bila anda ingin file tidak mudah rusak teredit, kami sarankan anda mengunduh dengan format pdf, tetapi bila tujuan anda ingin memudahkan mengedit file itu nantinya, simpanlah sebagai file berformat doc atau docx.
Demikian tulisan blog penelitian tindakan kelas kali ini tentang cara mencari contoh file PTK (Penelitian Tindakan Kelas) untuk didownload. Selamat mencoba.

 
Baca Selengkapnya

Minggu, 03 November 2013

Cara Terbaru dan Mudah Download Video Youtube

Blog penelitian tindakan kelas kali ini akan membagi sedikit trik, yaitu Cara Terbaru dan Mudah Download Video di Youtube dan Situs Lainnya tanpa software. Halah... sebenarnya ini sih hal yang biasa saja bila anda sudah biasa mendownload file-file berbentuk video. Tapi tak apalah, siapa tahu bermanfaat. Soalnya admin sendiri beberapa hari baru menemukan trik sederhana ini ketika mencoba mendownload video animasi tentang suatu materi pembelajaran dari youtube lewat hp (handphone). Walaupun demikian, trik ini juga tetap dapat dipakai saat berburu video dengan PC atau laptop atau gadget lainnya.

Trik Menggunakan ss dan s untuk Download Video

Bila anda ingin mendownload sebuah file video dari youtube, ternyata caranya sangat gampang. Berikut langkah-langkahnya
  1. Misalnya, anda menginginkan sebuah video tentang pelaksanaan seminar proposal ptk (penelitian tindakan kelas) dari situs youtube dengan alamat video atau URL http://www.youtube.com/watch?v=vP1xqluKLqA
  2. Selanjutnya pada adress bar browser anda,  tambahkan dua huruf yaitu ss pada bagian depan kata youtube.
  3. Sehingga URL atau alamat video di youtube tersebut diubah menjadi http://www.ssyoutube.com/watch?v=vP1xqluKLqA, tekan ENTER (atau refresh halaman tersebut).
  4. Selanjutnya akan muncul tampilan halaman savefrom.net yang siap membantu anda mendownload video tersebut dalam aneka format, seperti FLV 240 p, FLV 360 p, 480 p, MP4 360 p, WebM 360 p, WebM 480 p, 3GP 144 p atau 3GP 240 p.
  5. Klik jenis file dan kualitas yang anda inginkan, maka otomatis file video akan terdownload.
Cara Download Video dari Youtube dan rapidshare dengan Mudah
Cara Download Video dari Youtube dengan Mudah
Catatan: penambahan dua huruf yaitu ss di depan kata youtube pada alamat URL video berlaku untuk video yang terdapat di situs youtube.com. Trik untuk mendownload video dari rapidshare.com sedikit berbeda, yaitu hanya menggunakan satu huruf s untuk ditambahkan di depan rapidshare.

Jika anda menggunakan browser mozzila firefox di laptop atau PC, maka untuk mengambil file video, anda dapat membuka menu TOOL di kiri atas browser, lalu klik DOWNLOAD, maka jendela pop up akan terbuka untuk membuka folder DOWNLOAD pada laptop/PC anda.

Sebenarnya cara ini adalah cara singkat mendownload video dengan bantuan situs online savefrom.net. Ada cara lain tetapi sedikit lebih panjang, misalnya dengan terlebih dahulu membuka laman savefrom.net kemudian mem-paste URL video yang kita inginkan pada tempat yang telah disediakan dan mengklik tombol DOWNLOAD. Atau dapat juga dengan menambahkan sfrom.net/ di depan alamat URL video yang kita ingin download. Yah terserah anda saja bagaimana enaknya. Oh ya, ini berlaku baik pada saat anda browsing menggunakan handphone (HP) ataupun PC atau laptop. Keunt ungan dari penggunaan svaefrom.net adalah kita tidak memerlukan untuk menginstall java pada browser kita, atau pada saat IDM (Internet Download Manajer) atau Add On dari browser Mozilla untuk mendownload video tidak tersedia di laptop, HP (handphone), atau gadget kita.

Sebenarnya savefrom.net telah support untuk mendownload video-video dari beragam situs seperti filefactory.com, sendspace.com, youtube.com, metacafe.com, break.com, dailymotion.com, vimeo.com, sevenload.com, mail.ru, smotri.com, yandex.ru, rambler.ru, tvigle.ru, facebook.com, livejournal.com, dan banyak lagi.

Oke, demikian trik sederhana dari blog penelitian tindakan kelas, siapa tahu anda saat ini sedang kebingungan untuk mendownload video-video untuk kebutuhan pembelajaran di kelas anda atau video lainnya. Salam.

Baca Selengkapnya

Sabtu, 02 November 2013

Keterampilan Bertanya Guru dan Aspek-Aspeknya

Keterampilan Bertanya Guru Sebagai Keterampilan Mengajar Esensial

Pada saat mengajar, dalam model pembelajaran, pendekatan, teknik atau strategi apapun, salah satu keterampilan esensial (penting) yang harus dikuasai oleh guru dengan baik adalah keterampilan bertanya (questioning skills). Sebetulnya, blog kesayangan Penelitian Tindakan Kelas telah pernah mengulas tentang keterampilan bertanya guru ini, yaitu pada tulisan tentang:

Pembahasan kali ini yang berkaitan tentang keterampilan/kemampuan bertanya guru tentu tidaklah keliru. Hal ini dimaksudkan agar teoritis keilmuan kita sebagai guru dan mahasiswa calon guru tentang keterampilan bertanya menjadi semakin lebih baik.

Kontroversi tentang Pertanyaan Guru

Banyak sekali penelitian tentang keterampilan bertanya guru atau pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru di dalam kelas telah dilakukan. Ranah penelitian pendidikan di bidang ini menjadi menarik karena alasan di atas: yaitu begitu tak terpisahkannya proses bertanya dalam setiap pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas seorang guru. Hampir tak pernah ditemukan sebuah pembelajaran tanpa pengajuan pertanyaan oleh guru. Di dalam buku Learning to Teach edisi kelima karya Richard L. Arends yang diterbitkan oleh McGraw Hill tahun  2001 disebutkan bahwa:

Karena pertanyaan-pertanyaan begitu sering diajukan di dalam kelas, salah satu hal menarik tentang pertanyaan guru adalah: Apa efek pertanyaan bagi pembelajaran siswa? Dalam bentuk lain: Apa efek dari pertanyaan-pertanyaan guru yang bersifat faktual dan apa efek pertanyaan-pertanyaan guru yang meminta siswa untuk berpikir pada taraf yang lebih tinggi (higher level thinking)? Selama bertahun-tahun, terdapat konsensus bahwa pertanyaan dengan : higher level thinking akan mengarahkan siswa pada perkembangan kognitif yang lebih besar dibanding jika siswa diberikan pertanyaan yang sifatnya konkret dan faktual. Tetapi kemudian pada tahun 1970-an, justru banyak penelitian menunjukkan bahwa tidak ada bukti nyata adanya perbedaan ini (Rosenshine: 1971; Dunkin & Biddle: 1974). Pada tahun 1976 Barak Rosenshine justru mengklaim bahwa pertanyaan faktual-lah yang justru dapat meningkatkan perkembangan kognitif siswa, terlebih apabila guru dengan segera memberikan umpan balik (feedback) terkait jawaban yang benar dan jawaban yang salah (tidak tepat). Dalam hal ini perlu dicatat bahwa Rosenshine melakukan penelitiannya pada siswa kelas rendah dari latar belakang sosial dan ekonomi tingkat bawah. Beberapa tahun kemudian Redfield mengumumkan hasil penelitian yang berlawanan, yaitu bahwa pertanyaan-pertanyaan guru yang mengacu pada pemikiran tingkat tinggi (higher level thinking) akan memberikan efek positif dan meningkatkan prestasi dan kemampuan berpikir siswa.

Pertanyaan Guru yang Baik

Selama satu dekade lebih setelah itu, para peneliti tentang pertanyaan guru selalu menunjukkan hasil-hasil yang saling berkontroversi. Akhirnya muncullah suatu konsensus bahwa tipe-tipe pertanyaan yang dilontarkan oleh guru harus disesuaikan dengan siswa, dengan siapa mereka bekerja (belajar), dan untuk jenis tujuan pembelajaran bagaimana mereka belajar. Gall (1984; Gall & Gall: 1990), sebagai contoh menginterpretasikan hasil-hasil penelitian ini sebagai berikut:
  • Pertanyaan-pertanyaan faktual lebih efektif untuk mempromosikan prestasi anak-anak yang lebih muda, yang manakhususnya bila  melibatkan penguasaan keterampilan-keterampilan dasar.
  • Pertanyaan-pertanyaan kognitif tingkat tinggi lebih efektif untuk siswa bila dibutuhkan berpikir siswa lebih diarahkan ke berpikir bebas (independen).

Tingkat Kesulitan Pertanyaan

Berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang digunakan guru, para peneliti juga tertarik dalam kaitan tingkat kesulitan dan pola keseluruhan pertanyaan guru. Tingkat kesulitan suatu pertanyaan adalah mengacu pada kemampuan siswa-siswa menjawab pertanyaan alih-alih tingkat berpikir (kognitif) yang dibutuhkan. Lagi-lagi, hasil penelitian pada ranah ini juga menunjukkan hasil yang beragam. Walaupun demikian, setelah melewati bermacam review, penelitian-penelitian akhirnya menunjukkan bahwa, sebagaimana yang diungkapkan oleh Jere Brophy & Tom Good (1986), ada 3 acuan yang harus dipertimbangkan guru ketika ingin memutuskan seberapa sulit pertanyaan akan diberikan kepada siswa, yaitu:
  • Proporsi terbesar (paling tidak 3/4 bagian) pertanyaan harus pada level di mana semua siswa akan dapat menjawab pertanyaan tersebut.
  • Proporsi sisanya (1/4 bagian) pertanyaan harus berada pada level sulit, tetapi tetap harus dapat direspon oleh siswa meskipun respon (jawaban) yang diberikan nantinya tidak dapat lengkap.
  • Tidak ada pertanyaan yang tidak akan dapat dijawab oleh siswa (mustahil bisa dijawab siswa).

Pola Pertanyaan Guru/Pola Tanya-Jawab

Pola keseluruhan pertanyaan guru juga sangat penting. Kenyataan di kelas yang sering ditemui adalah guru menanyakan semua pertanyaan dan semua siswalah yang harus menjawab pertanyaan dengan tepat. Kemudian guru akan mengulang-ulang pertanyaan yang sama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Sebenarnya, pola pertanyaan guru yang seperti ini sangat berdampak buruk pada diskusi kelas dan sama sekali tidak akan membawa siswa untuk mengembangkan proses berpikirnya pada taraf yang lebih tinggi, bahkan justru mengarahkan siswa kepada kebosanan. Pada kelas yang baik, pola pertanyaan haruslah seperti ini: siapa saja boleh mengajukan pertanyaan, dan siapa saja boleh menjawab pertanyaan. Guru yang baik justru akan membuat pertanyaan yang jawaban-jawaban pertanyaan tersebut akan memancing siswa untuk bertanya, lalu menjawab.

Waktu Tunggu (Wait Time)

Hal terpenting lainnya dalam kaitan keterampilan bertanya guru yang telah diselidiki oleh para peneliti di bidang ini adalah waktu tunggu (wait time).  Waktu tunggu adalah jeda waktu antara saat pertanyaan dilontarkan oleh guru dengan waktu saat siswa harus menjawab pertanyaan. Waktu tunggu pertama kali diteliti pada tahun 1960an. Waktu tunggu sangat penting untuk diterapkan oleh guru pada saat memberikan pertanyaan-pertanyaan di dalam kelasnya.

Demikian tulisan kali ini tentang keterampilan bertanya guru, semoga bermanfaat.
Baca Selengkapnya

Jumat, 01 November 2013

Contoh Jawaban Soal TAP S1 PGSD UT

Contoh Jawaban Soal TAP S1 PGSD Universitas Terbuka

Seperti janji blog penelitian tindakan kelas pada tulisan sebelumnya yang menampilkan contoh soal TAP (Tugas Akhir Program) untuk mahasiswa FKIP UT (Universitas Terbuka) program Pendas (Pendidikan Dasar), maka tulisan kali ini memuat contoh jawaban dari soal tersebut. Untuk menyegarkan kembali ingatan anda: SOAL TAP S1 PGSD UT dapat anda baca di sini.

Baik berikut contoh jawaban dari soal tersebut:
= = = = = = = = = =

JAWABAN SOAL TAP S1 PGSD -UT KASUS A (Pak Purwadi)

1. Tiga (3) kelemahan pembelajaran Pak Purwadi adalah:
  • Pak Purwadi tidak menjelaskan bagaimana menyelesaikan soal secara bertahap, misalnya pada kasus tersebut tampak Pak Purwadi sama sekali tidak menjelaskan bagaimana caranya untuk menyamakan penyebut bilangan pecahan. Penjelasannya terlalu singkat sehingga tidak jelas. Padahal penjelasan yang runtut, jelas dan logis selangkah demi selangkah diperlukan untuk membuat siswa mudah memahami penjumlahan pecahan tersebut.
  • Pak Purwadi tidak mengecek pemahaman siswanya dengan baik. Ia hanya menanyakan "Mengerti anak-anak?". Pertanyaan model ini tidak dapat mengecek pemahaman siswa. Seharusnya ia menanyakan langkah-langkah menjumlahkan pecahan secara langsung, misalnya dengan menanyakan, "Mengapa penyebut pada langkah penjumlahan pecahan itu diubah menjadi 4 dan 6?" dan sebagainya. Pertanyaan langsung mengarah ke materi pelajaran, bukan menanyakan apakah anak mengerti atau tidak saja.
  • Pak Purwadi tidak membimbing siswa, setelah memberikan 5 soal latihan, alih-alih berkeliling memberikan bantuan pada siswa yang membutuhkan, ia malah duduk di depan kelas (di kursinya) sambil membaca.
  • Ketika salah seorang anak diminta menuliskan jawabannya di papan tulis, Pak Purwadi tidak meminta tanggapan dari siswa lain. Hal ini merupakan sebuah kelemahan pembelajaran, padahal apabila Pak Purwadi memanfaatkannya menjadi bahan diskusi dan kesempatan untuk menjelaskan kembali materi terkait soal tersebut maka pembelajaran akan dapat menjadi lebih baik.
2. Pada materi penjumlahan pecahan tersebut, jika saya menjadi Pak Purwadi maka langkah-langkah yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:
KEGIATAN PENDAHULUAN
  • Melakukan apersepsi
  • Memberikan motivasi
  • Menyampaikan tujuan pembelajaran
KEGIATAN INTI
  • Memberikan sebuah contoh soal tentang penjumlahan pecahan yang memiliki penyebut yang berbeda, misal 1/4 + 1/2
  • Menyajikan langkah-langkah demi langkah cara menyelesaikan contoh soal tersebut secara runtut, rinci, jelas, dan logis kepada siswa.
  • Memberikan sebuah contoh soal lagi, misal 1/3 + 1/4
  • Meminta siswa untuk berpartisipasi secara bergantian untuk menyelesaikan soal tersebut selangkah demi selangkah, sembari mengecek pemahaman setiap siswa.
  • Membantu siswa yang mengalami kesulitan pada langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan soal tersebut.
  • Memberi sebuah contoh soal lagi, misalnya 1/2 + 1/5.
  • Kembali meminta siswa mengerjakan soal tersebut, kali ini secara berpasangan dengan teman sebangku mereka (teman yang duduk berdekatan) masing-masing. 
  • Meminta siswa mengecek hasil pekerjaan mereka dengan membandingkannya dengan hasil pekerjaan pasangan lainnya.
  • Meminta mereka mendiskusikan apabila terdapat perbedaan jawaban, sembari guru memberikan bimbingan bila diperlukan.
  • Memberikan soal latihan sebanyak 5 buah contoh soal untuk dikerjakan.
  • Mengecek jawaban siswa dengan meminta beberapa orang menuliskan jawaban mereka masing-masing di papan tulis.
  • memfasilitasi diskusi kelas apabila terdapat perbedaan-perbedaan jawaban siswa.
PENUTUP
  • Mengajak siswa merefleksi dan menyimpulkan pembelajaran yang telah diikuti.
  • Memberikan tugas rumah (PR) dan meminta siswa belajar untuk materi pada pertemuan berikutnya.
= = = = = = = = = =

JAWABAN SOAL KASUS TAP S1 PGSD UT KASUS B (BU LINCE)

1. Pada Paragraf 1, tampak Bu Lince dan semua siswa sangat menikmati pembelajaran yang dilaksanakan. Hal ini terlihat dari bagaimana Bu Lince dengan bagusnya mengajak siswa-siswa tersebut untuk berbincang-bincang mengenai sayur-sayuran yang dijual dipasar dan sayuran mana yang paling mereka sukai. Dengan baik sekali Bu Lince melakukan pembelajaran di bagian awal. Anak-anakpun dengan mudah mengikutinya dengan senang dan gembira. Berbeda dengan paragraf berikutnya, ketika Bu Lince mulai meminta anak-anak kelas 1 itu untuk membuat kalimat dari kata-kata yang telah ditulis mereka di buku catatan masing-masing. Tentu saja pelajaran berikutnya ini lebih rumit dibanding sesi pertama yang hanya meminta mereka menuliskan sayuran yang disukai. Lebih-lebih anak-anak tidak diberikan contoh atau cara bagaimana membuat dan menulis kalimat yang berhubungan dengan sayur-sayuran tersebut, dan tanpa pembimbingan sama sekali. Anak-anak menjadi bingung, ribut, dan frustasi.

2. Pendekatan yang sebaiknya digunakan oleh Bu Lince untuk anak-anak kelas 1 ini adalah pembelajaran terpadu (tematik), karena pemikiran anak-anak kelas 1 masih bersifat holistik. Selain itu pembelajaran tematik membuat siswa lebih aktif (terlibat aktif dalam pembelajaran), fleksibel dan sesuai dengan minat dan perkembangan siswa.

3. Apabila kita mengajarkan pembelajaran tematik di kelas 1 dengan tema sayur-sayuran, maka tema ini dapat dikembangkan untuk membelajarkan siswa pada berbagai mata pelajaran yang terkait dengan tema itu, misalnya: untuk mata pelajaran bahasa, siswa dapat diminta menuliskan jenis-jenis sayuran yang biasa mereka jumpai di pasar, untuk mata pelajaran IPA siswa dapat diajak untuk mengenal bagian-bagian tumbuhan yang digunakan sebagai sayuran seperti daun, batang, bunga, buah, atau umbi. Pada mata pelajaran PKn misalnya, guru dapat mengajarkan perilaku jujur dalam kegiatan jual beli di pasar, serta untuk pelajaran Penjaskes, bahwa untuk tumbuh sehat, kita membutuhkan zat-zat bergizi berupa vitamin yang terdapat dalam sayur-sayuran yang kita konsumsi.

Nah, demikian contoh jawaban dari SOAL TAP S1 PGSD UT yang telah blog penelitian terbitkan sebelumnya. Semoga bermanfaat.
Baca Selengkapnya

Kamis, 31 Oktober 2013

Contoh Soal TAP S1 PGSD UT

Contoh Soal TAP S1 PGSD UT - Program Pendas (Pendidikan Dasar)

Ada yang khas untuk mahasiswa semester akhir Universitas Terbuka (UT). Mereka pada semester akhir akan dihadapkan pada ujian TAP (Tugas Akhir Program). Umumnya soal-soal yang diberikan pada ujian TAP ini adalah berbentuk kasus-kasus. Khusus untuk mahasiswa FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), seperti mahasiswa program Pendas (Pendidikan Dasar) s1 PGSD UT, maka soal TAP yang akan dihadapi adalah soal berbentuk kasus-kasus pembelajaran. Nah, untuk memperluas wawasan para mahasiswa Universitas Terbuka (UT) yang akan mengikuti ujian TAP semester ini, maka blog Penelitian Tindakan Kelas mencoba memberikan contoh soal yang pernah diberikan kepada mahasiswa S1 PGSD UT (program pendas).
= = = = = = = = = =

Contoh Soal TAP PGSD UT

TUGAS AKHIR PROGRAM (TAP)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
(KODE MATA KULIAH - PDGK 4500)

Penting!
Kerjakanlah soal ujian ini dengan jujur, jika terbukti melakukan kecurangan/contek-mencontek selama ujian, Anda akan dikenai sanksi akademis berupa pengurangan nilai atau tidak diluluskan (diberi nilai E).
Apabila terbukti menggunakan JOKI pada saat ujian, semua mata kuliah yang ditempuh akan diberi nilai E.

Baca dengan cermat kasus-kasus berikut ini, kemudian jawab pertanyaan yang mengikutinya.

Kasus A
Pak Purwadi adalah seorang guru kelas 4 di sebuah SD yang terletak di daerah pegunungan. Dalam mata pelajaran matematika tentang pecahan, Pak Purwadi menjelaskan cara menjumlahkan pecahan dengan memberi contoh di papan tulis. Salah satu penjelasannya adalah sebagai berikut:
Pak Purwadi:
"Perhatikan anak-anak, kalau kita menjumlahkan pecahan, penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu, kemudian pembilangnya dijumlahkan. Perhatikan contoh berikut: 1/2 + 1/4 = 2/4 + 1/4 = 3/4. Perhatikan lagi contoh ini: 1/2 + 1/3 = 3/6 + 2/6 = 5/6. Jadi yang dijumlahnya adalah pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Mengerti anak-anak?"

Anak-anak diam, mungkin mereka bingung.

Pak Purwadi:
Pasti sudah jelas, kan. Nah sekarang coba kerjakan soal-soal ini."
Pak Purwadi menulis 5 soal di papan tulis dan anak-anak mengeluarkan buku latihan. Secara berangsur-angsur mereka mulai mengerjakan soal, namun sebagian besar anak ribut karena tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya. Hanya beberapa anak yang tampak mengerjakan soal, yang lain hanya menulis soal, dan ada pula yang bertengkar dengan temannya. Selama anak-anak bekerja Pak Purwadi duduk di depan kelas sambil membaca.

Setelah selesai, anak-anak diminta saling bertukar hasil pekerjaannya. Pak Purwadi meminta seorang anak menuliskan jawabannya di papan tulis. Tetapi karena jawaban itu salah, Pak Purwadi lalu menuliskan semua jawaban di papan tulis. Kemudian anak-anak diminta memeriksa pekerjaan temannya, dan mencocokkan dengan jawaban di papan tulis. Alangkah kecewanya Pak Purwadi ketika mengetahui bahwa dari 30 anak, hanya seorang yang benar semua, sedangkan seorang lagi benar 3 soal, dan yang lainnya salah semua.

Pertanyaan Kasus A
  1. Identifikasi 3 kelemahan pembelajaran yang dilakukan Pak Purwadi dalam kasus di atas. Berikan alasan mengapa itu anda anggap sebagai kelemahan. (skor 6).
  2. Jika anda yang menjadi Pak Purwadi, jelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan anda tempuh untuk mengajarkan pecahan dengan penyebut yang berbeda. Beri alasan mengapa langkah-langkah itu yang anda tempuh. (skor 15)

Kasus B (Contoh Soal TAP S1 PGSD UT - Universitas Terbuka Program Pendas)

Bu Lince mengajar di kelas 1 SD Sekarharum yang terletak di ibukota sebuah kecamatan. Suatu hari Bu Lince mengajak anak-anak berbincang-bincang mengenai sayur-sayuran yang banyak dijual di pasar. Anak-anak diminta menyebutkan sayur yang paling disukainya dan menuliskannya di buku masing-masing. Anak-anak kelihatan gembira dan berlomba menyebutkan dan menuliskan sayur yang disukainya. Pada akhir perbincangan Bu Lince meminta seorang anak menuliskan nama sayur yang sudah disebutkan, sedangkan anak-anak lain mencocokkan pekerjaannya dengan tulisan di papan.

Setelah selesai anak-anak diminta membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata yang ditulis di papan tulis.
Bu Lince:  
"Anak-anak, lihat kata-kata ini. Ini nama sayur-sayuran. Baca baik-baik, buat kalimat dengan kata-kata itu ya."
Anak-ank menjawab serentak: 
"Ya, Bu."

Kemudian Bu Lince pergi ke mejanya dan memperhatikan apa yang dilakukan anak-anak. Karena tak seorangpun yang mulai bekerja, Bu Lince kelihatan tidak sabar.

"Cepat bekerja, dan angkat tangan jika sudah punya kalimat." kata Bu Lince dengan suara keras. Anak-anak kelihatan bingung, namun Bu Lince diam saja dan tetap duduk di kursinya. Perhatian anak-anak menjadi berkurang, bahkan ada yang mulai mengantuk, dan sebagian mulai bermain-main. Mendengar suara gaduh, Bu Lince dengan keras menyuruh anak-anak diam dan menunjuk seorang anak untuk membacakan kalimatnya. Anak yang ditunjuk diam karena tidak punya kalimat yang akan dibacakan. Bu Lince memanggil kembali dengan suara keras agar semua anak membuat kalimat.

Pertanyaan Kasus B
  1. Bandingkan suasana kelas yang diuraikan pada paragraf 1 dan paragraf selanjutnya, ditinjau dari segi guru, murid, dan kegiatan (skor 6).
  2. Pendekatan pembelajaran mana yang sebaiknya diterapkan oleh Bu Lince ketika mengajar tentang sayur-sayuran untuk anak-anak kelas 1? Berikan alasan, mengapa pendekatan tersebut yang anda anggap sesuai. (skor 3).
  3. Kembangkan topik sayur-sayuran yang akan anda sajikan dengan pendekatan yang anda sebut pada nomor 2 (skor 5)

    Demikian salah satu contoh soal TAP S1 PGSD UT (Universitas Terbuka) untuk Program Pendas atau pendidikan dasar dari blog penelitian tindakan kelas. Pada tulisan berikutnya kami akan memberikan bagaimana contoh jawaban untuk kedua kasus pembelajaran di atas. Sampai jumpa.

    JAWABAN SOAL TAP SI PGSD UT ini ada DI SINI (Silakan Diklik untuk Membacanya)

Baca juga contoh soal TAP S1 PGSD UT lainnya:
Baca Selengkapnya