Rabu, 31 Juli 2013

Rincian Jadwal Pelaksanaan Seleksi CPNS 2013 untuk Tenaga Honorer K2

Rincian Jadwal Pelaksanaan Seleksi CPNS 2013 untuk Tenaga Honorer K2

Berikut ini adalah informasi mengenai Rincian Jadwal Pelaksanaan / Penanganan Seleksi CNPS tahun 2013 yang berasal dari Tenaga Honorer Kategori II (K2) oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Yuk kita simak. 

Tes Seleksi CPNS Kategori II (K2), September 2013

Data yang dilansir oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebutkan bahwa total jumlah tenaga honorer kategori II (K2) per tanggal 13 Mei 2013 adalah sebanyak 559.891, yang terdiri dari 59.723 dari pusat dan 500.168 dari daerah. Kepada mereka ini, pemerintan dalam hal ini Kementerian PAN-RB telah berjanji akan melakukan pengangkatan sebagai CPNS melalui jalur khusus (bukan jalur umum).
Tes/Seleksi CPNS Tenaga Honorer K2 (2013)
Tes/Seleksi CPNS Tenaga Honorer K2 (2013)

Semula telah pula diumumkan secara nasional bahwa pelaksanaan seleksi ujian tertulis tenaga honorer kategori II (K2) untuk menjadi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) adalah pada bulan Juni hingga Juli 2013, yang kemudian diundur pelaksanaannya ke bulan September 2013. Hal tersebut dijelaskan oleh Tasdik Kinanto, yang merupakan Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara – Reformasi Birokrasi (PAN-RB) sebagai akibat dari anggaran yang belum ditetapkan oleh Kementerian Keuangan. Hal ini ditambah lagi ternyata proses uji publik serta penelitian terhadap data tenaga honorer K2 oleh kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah belum tuntas.

Materi Tes Seleksi CPNS Kategori II (K2)

Adapun materi tes seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) Kategori II (K2) pada tahun 2013 ini berupa ujian tertulis yang meliputi test kompetensi dasar (TKD), yang terbagi lagi menjadi wawasan kebangsaan, intelegensi umum, dan karakteristik pribadi. Khusus bagi tenaga honorer K2 yang merupakan tenaga kependidikan, tenaga kesehatan, dan tenaga selain tenaga kependidikan dan tenaga kesehatan, tes seleksi CPNS tahun 2013 ini akan ditambah dengan test kompetensi bidang.

Di dalam Peraturan Pemerintah nomor 56 tahun 2012 (klik link tersebut untuk download) disebutkan bahwa penyelesaian tenaga honorer K2 dilakukan melalui test secara tertulis dengan sesama tenaga honorer sebanyak satu kali pada tahun 2013. Sedangkan proses pengangkatannya sebagai CPNS akan dilakukan selama dua tahun berturut-turut yakni pada tahun 2013 ini dan 2014 mendatang.

Syarat-Syarat Tenaga Honorer Kategori II (K2) yang Dapat Mengikuti Tes/Seleksi CPNS 2013

Tidak semua tenaga honorer kategori II (K2) dapat mengikuti Tes Seleksi CPNS tahun 2013 ini. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh semua tenaga honorer kategori II (K2), yaitu:
  1. Penghasilannya dibiayai bukan dari APBN/APBD
  2. Diangkat oleh pejabat yang berwenang
  3. Bekerja di instansi pemerintah
  4. Masa kerja minimal satu tahun pada 31 Desember 2005
  5. Sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus
  6. Usia sekurang-kurangnya 19 tahun dan tidak boleh lebih dari 46 tahun per 1 Januari 2006.

Rincian Jadwal Penanganan / Tes Seleksi CPNS tahun 2013 Tenaga Honorer Kategori II (K2)

Adapun rincian jadwal pelaksanaan/penanganan dan tes seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) Tenaga Honorer Kategori II (K2) tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Tabel Rincian Jadwal Penanganan CPNS 2013 dari Tenaga Honorer K2
No. Kegiatan Penanggung Jawab Waktu
I. Penyusunan Listing Tenaga Honorer K2 - -
1. BKN menerima daftar nama tenaga honorer K2 sesuai dengan SE Kementerian PANRB nomor 3 tahun 2012 BKN Juni 2012
2. Penyusunan listing data tenaga honorer per instansi (nama, tanggal lahir, jabatan, pendidikan unit kerja) oleh BKN BKN November 2012
3. Penyampaian listing data tenaga honorer K2 kepada kantor regional BKN BKN Desember 2012
4. Penyampaian listing data tenaga honorer K2 kepada PPK pusat dan daerah, dan setelah 7 hari harus mengumumkan BKN/Kanreg BKN 201 Maret 2013
5. PPK mengumumkan listing data tenaga honorer K2 melalui pengumuman/media cetak/media online selama 7 hari setelah menerima daftar dari BKN Instansi 27 Maret-2 April 2013
6. PPK melakukan penelitian dan pemeriksaan apabila ada sanggahan/pengaduan/keberatan dari hasil pemeriksaan. Tanggapan atas pengaduan disampaikan paling lambat 30 hari sejak pengumuman dan menyampaikan hasilnya kepada Ka. BKN Instansi 1 April-1 Mei 2013
7. Ka. BKN menyusun listing data tenaga honorer K2 sebagai peserta tes kepada PPK BKN Juni-Juli 2013
8. Penyampaian kembali listing tenaga honorer K2 sebagai peserta tes kepada PPK BKN Agustus 2013
II. Pelaksanaan Tes - -
1. Pelaksanaan ujian tertulis kompetensi dasar dan kompetensi bidang - -
- a. Persiapan - -
- 1) Pembentukan panitia seleksi CPNS instansi dan nasional Kementerian PANRB, BKN dan Instansi April - Mei 2013
- 2) Sosialisasi rencana seleksi tenaga honorer K2 secara nasional Kementerian PANRB dan BKN Maret-Mei 2013
- 3) Penyusunan rencana anggaran pelaksanaan seleksi tenaga honorer K2 tahun 2013 oleh instansi dan Panselnas Kementerian PANRB, BKNdan Instansi Desember, surat ke Menteri Keuangan Desember 2012 dan 25 Januari 2013
- 4) Finalisasi anggaran tenaga honorer K2 Kementerian Keuangan dan Kementerian PANRB Akhir Mei 2013
- 5) Penyusunan dan penetapan kebijakan pengadaan CPNS tahun 2013 Menteri PANRB Juni 2013
- 6) Pembuatan master soal dan format LJK ujian kompetensi dasar Konsorsium Juni-Juli 2013
- 7) Pencetakan LJK dan soal ujian kompetensi dasar dan pendistribusian ke Instansi Konsorsium Agustus 2013
- 8) Pembuatan formulir pendaftaran dan tanda pengenal peserta ujian Instansi Agustus 2013
- 9) Pembuatan buku petunjuk/taat tertib ujian Konsorsium dan Instansi Agustus 2013
- 10) Penentuan jadwal dan tempat pelaksanaan ujian kompetensi dasar Menteri PANRB, Konsorsium, dan Instansi Agustus 2013
- b. Proses Seleksi Administrasi - -
- 1) Proses penomoran peserta seleksi dan pencetakan kartu tanda peserta ujian Instansi Agustus 2013
- 2) Pembuatan surat undangan/pengumuman pelaksanaan seleksi sesuai listing tenaga honorer K2 Instansi Agustus 2013
- 3) Penetapan passing grade tes kompetensi dasar dan tes kompetensi bidang Menteri PANRB berdasarkan pertimbangan Konsorsium (tes kompetensi dasar), Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Budaya, BKN (tes kompetensi bidang) September 2013
- c. Pelaksanaan Ujian: - -
- 1) Kompetensi dasar dan kompetensi bidang untuk tenaga pelayanan dasar (guru, tenaga kesehatan) pada hari yang sama • Konsorsium, Panselnas, untuk tes kompetensi dasar
• Kementerian Kesehatan untuk tes bidang kesehatan
• Kementerian Pendidikan dan Budaya untuk tes bidang guru
• BKN untuk tes bidang ADMUM
September 2013
- 2) Kompetensi dasar dan bidang (Administrasi Umum/ADMUM untuk tenaga administrasi dan penyuluh) pada hari yang sama • Konsorsium, Panselnas, untuk tes kompetensi dasar
• Kementerian Kesehatan untuk tes bidang kesehatan
• Kementerian Pendidikan dan Budaya untuk tes bidang guru
• BKN untuk tes bidang ADMUM
September 2013
- 3) Pengolahan LJK hasil ujian kompetensi dasar dan kompetensi bidang Konsorsium September-Oktober 2013
- 4) Penyampaian hasil pengolahan LJK ujian kompetensi dasar dan kompetensi bidang oleh Konsorsium yang ditandatangani Konsorsium dan Panselnas PPanselnas, Konsorsium, dan Instansi Oktober 2013
- 5) Pengumuman hasil pengolahan LJK ujian kompetensi dasar dan bidang dalam website bkn.go.id Kepala BKN dan Instansi Oktober 2013
- 6) Penyusunan pertimbangan teknis tenaga honorer K2 yang lulus ujian kompetensi dasar dan ujian kompetensi bidang oleh Kepala BKN Kepala BKN Oktober 2013
- 7) Pengumuman kelulusan CPNS berdasarkan kompetensi dasar dan bidang Instansi November 2013
3. Penetapan formasi dan penempatan tenaga honorer K2 per instansi secara nasional berdasarkan pertimbangan Kepala BKN Menteri PANRB November 2013
4. Pemberkasan dari instansi untuk usul penetapan NIP CPNS Instansi Desember 2013
5. Penetapan NIP CPNS dari tenaga honorer K2 BKN Desember 2013
6. Laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan seleksi tenaga honorer K2 Kementerian PANRB dan BKN Desember 2013
7. Penyampaian NIP kepada Instansi BKN Desember 2013
8. Penetapan SK CPNS Instansi Januari 2013

Demikian informasi mengenai Rincian Jadwal Pelaksanaan / Penanganan Seleksi CPNS tahun 2013 dari tenaga honorer Kategori II (K2) oleh blog Penelitian Tindakan Kelas. Semoga Sukses.

Baca Juga:
Berita Terbaru Tes Seleksi CPNS 2013
Baca Selengkapnya

Selasa, 30 Juli 2013

Berita Terbaru Tes Seleksi CPNS 2013

Berita Terbaru Tes/Seleksi CPNS 2013

Seleksi CPNS di tahun 2013 ini kembali akan digelar oleh pemerintah. Telah disosialisasikan di berbagai media massa bahwa pada tahun 2013 ini akan dibuka lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru sebanyak 60.000 orang melalui jalur umum. Ke-60.000 formasi CPNS jalur umum yang disediakan itu terbagi ke dalam 295 instansi pemerintah dari 68 Kementerian/Lembaga (K/L) dengan jumlah formasi 20.000 orang, sedangkan 40.000 orang untuk 30 pemerintah provinsi, serta 197 kabupaten/kota.
tes seleksi CPNS tahun 2013
tes seleksi CPNS tahun 2013

Jadwal Pelaksanaan Tes / Seleksi CPNS tahun 2013

Adapun pengumuman lowongan yang tersedia pada penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) tahun 2013 akan dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri, yaitu diperkirakan pada minggu ke-3 atau ke-4 Agustus 2013 mendatang. Setelah pengumuman lowongan (formasi) yang disediakan,maka proses akan berlanjut dengan kegiatan pendaftaran CPNS 2013. Pelaksanaan tes/seleksi CPNS 2013 sendiri direncanakan dilakukan di bulan Oktober hingga November 2013. Ada hal baru dalam kegiatan tes/seleksi CPNS 2013 ini, yaitu akan diberlakukannya tes dengan menggunakan Tes Berbantuan Komputer atau Computer Assisted Test (CAT)

Jenis Tes Seleksi CPNS 2013

Ada 2 jenis tes yang harus diikuti oleh para peserta Tes/Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2013 ini, yaitu: (1) Tes Kompetensi Dasar (TKD), yang terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan (TWK, Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP); (2) Tes Kompetensi Bidang (TKB) yang disesuaikan dengan bidang masing-masing.


Seorang Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayaan Aparatur negara – Reformasi Birokrasi (PAN-RB), yaitu Bapak Setiawan Wangsaatmaja menyatakan telah menyerahkan data tambahan formasi CPNS 2013 yang dibutuhkan ke masing-masing instansi terkait saat Rapat Koordinasi tentang Penerimaan/Seleksi CPNS tahun 2013 di Jakarta beberapa waktu yang lalu.

Nama-Nama Instansi Pemerintah Daerah  (PEMDA) yang Membuka Lowongan Penerimaan CPNS Tahun 2013

Adapun Daftar Pemerintah Daerah yang membuka lowongan Penerimaan CPNS tahun 2013 adalah sebagai berikut:
1. Provinsi NAD

2. Kab. Gayo Lues

3. Kab. Aceh Barat Daya

4. Kab. Aceh Selatan

5. Kab. Aceh Singkil

6. Kab. Aceh Tamiang

7. Kab. Aceh Tenggara

8. Kab. Pidie Jaya

9. Provinsi Sumatera Utara

10. Kab. Batu Bara

11. Kab. Nias

12. Kab. Nias Barat

13. Kab. Nias Selatan

14. Kab. Nias Utara

15. Kab. Padang Lawas

16. Kab. Padang Lawas Utara

17. Kab. Deli Serdang

18. Kab. Labuhan Batu Utara

19. Kab. Tapanuli Tengah

20. Kab. Tapanuli Utara

21. Kab. Sibolga

22. Provinsi Sumatera Barat

23. Kab. Kepulauan Mentawai

24. Kab. Solok Selatan

25. Kab. Pasaman

26. Kota Padang Panjang

27. Kab. Indragiri Hilir

28. Kab. Kepulauan Meranti

29. Kab. Kuantan Singingi

30. Kab. Pelalawan

31. Kab. Rokan Hilir

32. Kab. Siak

33. Kota Pekanbaru

34. Kab. Batanghari

35. Kab. Kerinci

36. Kab. Sarolangun

37. Kab. Tebo

38. Kota Sungai Penuh

39. Kab. Bungo

40. Kab. Banyuasin

41. Kab. Muara Enim

42. Kab. Musi Banyuasin

43. Kab. Musi Rawas

44. Kab. Ogan Ilir

45. Kab. Ogan Komering Ilir

46. Kab. Ogan Komering Ulu

47. Kota Pagar Alam

48. Kota Prabumulih

49. Kab. Lahat

50. Kab. Ogan Komering Ulu Selatan

51. Kota Lubuk Linggau

52. Provinsi Bangka Belitung

53. Kab. Bangka Barat

54. Kab. Bangka Selatan

55. Kab. Bangka Tengah

56. Kab. Belitung

57. Kab. Belitung Timur

58. Kab. Bangka

59. Provinsi Bengkulu

60. Kab. Bengkulu Tengah

61. Kab. Kepahiang

62. Kab. Lebong

63. Kab. Rejang Lebong

64. Kab. Seluma

65. Provinsi Lampung

66. Kab. Mesuji

67. Kab. Pesisir Barat

68. Kab. Pesawaran

69. Kab. Tanggamus

70. Kab. Way Kanan

71. Kab. Metro

72. Kab. Kep. Anambas

73. Kab. Lingga

74. Kab. Natuna

75. Provinsi DKI Jakarta

76. Kab. Bogor

77. Kota Bandung

78. Kota Depok

79. Kota Bogor

80. Kota Tangerang Selatan

81. Kota Serang

82. Kota Cilegon

83. Kab. Cilacap

84. Kab. Kedal

85. Kab. Kudus

86. Kab. Purblingga

87. Kab. Semarang

88. Kab. Wonosobo

89. Kota Magelang

90. Kota Pekalongan

91. Kota Salatiga

92. Kota Semarang

93. Kota Surakarta

94. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

95. Kab. Jember

96. Kab. Sidoarjo

97. Kota Mojokerto

98. Kota Mojokerto

99. Kota Surabaya

100. Kab. Mojokerto

101. Kab. Pamekasan

102. Kab. Tuban

103. Kota Blitar

104. Kota Diri

105. Kota Malang

106. Kota Probolinggo

107. Provinsi Kalimantan Tengah

108. Kab. Barito

109. Kab. Katingan

110. Kab. Lamandau

111. Kab. Pulang Pisau

112. Kab. Barito Timur

113. Kab. Kotawaringin Timur

114. Provinsi Kalimantan Barat

115. Kab. Kapuas Hulu

116. Kab. Kayong Utara

117. Kab. Ketapang

118. Kab. Kubu Raya

119. Kab. Landak

120. Kab. Melawai

121. Kab. Sanggau

122. Kab. Sekadau

123. Kab. Sintang

124. Kab. Pontianak

125. Kab. Sambas

126. Kota Pontianak

127. Kota Singkawang

128. Provinsi Kalimantan Selatan

129. Kab. Balangan

130. Kab. Kota Baru

131. Kab. Tabalong

132. Kab. Tanah Bumbu

133. Kab. Tapin

134. Kab. Banjar

135. Kab. Barito Kuala

136. Kab. Hulu Sungai Tengah

137. Kab. Hulu Sungai Utara

138. Kota Banjar Baru

139. Kota Banjarmasin

140. Kab. Bulungan

141. Kab. Kutai Barat

142. Kab. Kutai Timur

143. Kab. Malinau

144. Kab. Nunukan

145. Kab. Paser

146. Kab. Penajam Paser Utara

147. Kab. Tana Tidung

148. Kota Bontang

149. Kab. Bolaang Mongondow Selatan

150. Kab. Bolaang Mongondow Timur

151. Kab. Bolaang Mongondow Utara

152. Kab. Kepulauan Siau Togulandang Biaro

153. Kab. Minahasa Tenggara

154. Kab. Bolaang Mangondow

155. Kota Tomohon

156. Kab. Gorontalo Utara

157. Kab. Pohuwato

158. Provinsi Sulawesi Selatan

159. Kab. Luwu Timur

160. Kab. Bantaeng

161. Kab. Enrekang

162. Kab. Pinrang

163. Kab. Toraja Utara

164. Kota Pare Pare

165. Provinsi Sulawesi Tengah

166. Kab. Tojo Una-Una

167. Kab. Bombana

168. Kab. Buton Utara

169. Kab. Kolaka Utara

170. Kab. Konawe Utara

171. Kab. Wakatobi

172. Provinsi Sulawesi Barat

173. Kab. Jembrana

174. Kab. Karangasem

175. Kota Denpasar

176. Provinsi Nusa Tenggara Barat

177. Kab. Lombok Utara

178. Kab. Sumbawa Barat

179. Provinsi Nusa Tenggara Timur

180. Kab. Mangarai Barat

181. Kab. Manggarai Timur

182. Kab. Sabu Raijua

183. Kab. Sumba Barat

184. Kab. Sumba Barat Daya

185. Kab. Sumba Tengah

186. Kab. Ende

187. Kab. Flores Timur

188. Kab. Manggarai

189. Kab. Nagekeo

190. Kab. Rote Ndao

191. Kab. Sikka

192. Kab. Timor Tengah Utara

193. Provinsi Maluku

194. Kab. Buru Selatan

195. Kab. Maluku Barat Daya

196. Kab. Maluku Tenggara

197. Kota Tual

198. Kab. Maluku Tenggara Barat

199. Kab. Seram Bagian Barat

200. Provinsi Maluku Utara

201. Kab. Halmahera Tengah

202. Kab. Halmahera Timur

203. Kab. Pulau Morotai

204. Kab. Halmahera Barat

205. Kota Ternate

206. Kota Tidore Kepulauan

207. Kab. Asmat

208. Kab. Deiyai

209. Kab. Dogiyai

210. Kab. Intan Jaya

211. Kab. Jayawijaya

212. Kab. Keerom

213. Kab. Lanny Jaya

214. Kab. Memberamo Raya

215. Kab. Mappi

216. Kab. Paniai

217. Kab. Puncak

218. Kab. Puncak Jaya

219. Kab. Tolikara

220. Kab. Yalimo

221. Kab. Biak Numfor

222. Kab. Kepulauan Yapen

223. Provinsi Papua Barat

224. Kab. Fak Fak

225. Kab. Maybrat

226. Kab. Raja Ampat

Demikian informasi terbaru tentang Seleksi / Tes CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) Tahun 2013 dari blog Penelitian Tindakan Kelas dan Model-Model Pembelajaran. Semoga bermanfaat.

Baca Juga:
Rincian Jadwal Pelaksanaan Seleksi CPNS 2013 untuk Tenaga Honorer K2

Baca Selengkapnya

VerVal NUPTK di Padamu Negeri : Informasi Edit NPSN

VerVal NUPTK di Padamu Negeri : Informasi Edit NPSN

Admin Pusat BPSDMPK-PMP 2013 di layanan Padamu Negeri telah menghimbau kepada para operator sekolah untuk memastikan bahwa mereka telah dan harus mendapatkan surat akun aktivasi dari Dinas Pendidikan Kab/Kota masing-masing. Surat akun aktivasi didasarkan kepada "NAMA SEKOLAH", bukan berdasarkan SIAPID ataupun NPSN yang tertulis di surat tersebut. Admin Pusat BPSDMPK-PMP 2013 menyatakan bahwa ada kemungkinan terdapat ketidaksesuaian kode SIAPID dengan NPSN terbaru di Sekolah masing-masing.

Hal ini terjadi karena kode NPSN pada data NUPTK yang digunakan sekarang ini dan SIAPID Akun Sekolah bersumber dari NPSN versi lama (dari dapodik.org). Hal ini terjadi karena kondisi pada saat verval NUPTK di tahun sebelumnya (2012) masih menggunakan sumber NPSN versi lama.

Admin Pusat BPSDMPK-PMP 2013 akan memfasilitasi bagi Admin Sekolah (operator sekolah) untuk dapat mengubah info kode NPSN terbaru sesuai rilis dari PDSP (http://refsp.data.kemdikbud.go.id/) melalui aplikasi SIAP PADAMU yaitu melalui menu Kelola Sekolah > Profil Sekolah. Perhatikan gambar berikut ini:
Edit NPSN Sekolah di Padamu Negeri
Edit NPSN Sekolah di Padamu Negeri

Apabila telah dilakukan perubahan info kode NPSN tersebut, maka secara otomatis akan mengubah data NPSN dari setiap NUPTK yang berkorelasi dengan Sekolah masing-masing.

Kumpulan FAQ (Pertanyaan-Pertanyaan)

Pertanyaan-Pertanyaan yang sering diajukan berkaitan dengan adanya perbedaan NPSN ini antara lain:

1. Apakah terjadi perubahan NPSN? Setelah operator sekolah melakukan cek ke http://refsp.data.kemdikbud.go.id/ ternyata NPSN-nya sama saja. Jadi maksudnya apa?

Jawab:
Jika tidak ada perubahan (perbedaan) NPSN di http://refsp.data.kemdikbud.go.id/ dengan NPSN yang tertera di surat aktivasi akun, maka operator sekolah tidak perlu melakukan edit NPSN ini.

2. Bagaimana cara membetulkan Nama Sekolah? Sekolah kami mempunyai NPSN 20510XXX, dan tertulis SDN Ramawijawa, seharusnya SDN 3 Ramawijaya. Mohon pencerahannya, terima kasih.

Jawab:
Perbaikan Nama Sekolah harus dilakukan oleh Operator Dinas Pendidikan Kab/Kota setempat.

3. Operator sekolah kami sudah mengganti (edit) NPSN, tetapi mengapa pada saat mengunduh (download) formulir A03 tetap saja NPSN-nya tidak terverifikasi?

Jawab:
Bagi PTK yang mendapat formulir A03 harap lakukan proses verifikasi NPSN di Admin Dinas terlebih dahulu.

4. Kalau untuk data guru dan PTK yang NPSN-nya belum muncul, bagaimana cara melakukan updatenya? Di sekolah kami ada 2 orang PTK yang mempunyai masalah seperti ini sementara PTK yang lain sudah OK. Mohon infonya, terima kasih.

Jawab:
Silahkan mengikuti prosedur sebagaimana tertulis di fomulri A03 dari PTK bersangkutan (PTK yang NPSN-nya belum muncul ini).

==
Informasi tentang VerVal NUPTK di situs Padamu Negeri terkait Edit NPSN ini disarikan dari https://www.facebook.com/Padamu.Negeri.Indonesiaku oleh blog Penelitian Tindakan Kelas dan Model-Model Pembelajaran. Semoga bermanfaat.


Anda mungkin juga ingin membaca:
Informasi terbaru seputar VerVal NUPTK (update: 10 Juli 2013)
VerVal NUPTK: Daftar 56 Pertanyaan EDS (Evaluasi Diri PTK/Guru)
Syarat-Syarat dan Cara Pengajuan NUPTK Baru Di Situs Padamu Negeri Kemdikbud
Pertanyaan-Pertanyaaan Seputar VerVal NUPTK dan Solusinya: Update 4 Juni 2013
Cara Aktivasi Akun Operator Sekolah di Padamu Negeri
Wajib VerVal NUPTK di Padamu Negeri
Baca Selengkapnya

Senin, 29 Juli 2013

Cara Download File Di Scribd.Com Terbaru dan Mudah

Cara Terbaru dan Mudah Download File Secara Gratis di Scribd.Com

Lagi bingung mau download file di situs Scribd.com padahal file tersebut sangat dibutuhkan? Wah.. itu sih saya banget dulu..ha..ha.... Nah, setelah tahu caranya, ternyata download file di scribd[dot]com itu mudah sekali. Baiklah tanpa basa-basi lagi, blog penelitian tindakan kelas dan model-model pembelajaran akan membagi caranya untuk anda. Mari disimak.
cara download file di scribd dot com
Scribd.com

Syarat untuk Dapat Mendownload File Secara Gratis di Scribd.com

Ada 2 syarat yang harus dipenuhi bila kita ingin mendownload file secara gratis di scribd.com, yaitu:
  1. Punya akun (harus mendaftar atau sign up dulu dan dalam posisi login).
  2. Harus mengupload 1 file terlebih dahulu.
Jadi, kalau kita ingin mendownload file di scribd kita terlebih dahulu harus melakukan sign up terlebih dahulu (jika anda belum punya akun di situs ini). Apabila anda sudah punya, tinggal login saja. Kemudian, setelah itu, scribd ini ternyata cerdas juga, kita harus memberi sesuatu kepada mereka sebelum kita dapat meminta sesuatu dari mereka, yaitu dengan harus terlebih dahulu mengupload sebuah file untuk mereka.

Cara Mendaftar / Sign Up / Membuat Akun di Scribd.Com

Cara mendaftar atau sign up di scribd.com mudah saja, yaitu:
  1. Buka halaman http://scribd.com
  2. Perhatikan bagian atas pojok kanan halaman yang terbuka, ada tulisan kecil untuk sign up (terletak di bawah tulisan log in). Klik sign up.
  3. Selanjutnya anda akan dibawa ke jendela pop up untuk mengisi data berupa alamat email (email adress), nama pengguna yang anda inginkan (username), dan kata kunci (password). 
  4. Klik tombol Sign Up yang terdapat di bagian bawah formulir jendela pop up tersebut.
  5. Ta..raaaaa.... Anda telah terdaftar sebagai pengguna Scribd.com dan siap untuk langkah selanjutnya: Mengupload File.

Cara Mengupload File di Scribd.Com

Berikutnya, sebelum dapat mendownload file yang anda inginkan secara gratis, maka anda harus melakukan upload file. File yang diupload dalam bentuk dokumen, bisa pdf, ms word, dan lainnya. Berikut langkah-langkahnya:
  1. Pada halaman http://scribd.com dan dalam posisi log in, perhatikan bagian atas pojok kanan. Ada tombol UPLOAD. Silakan di klik.
  2. Akan muncul halaman baru START UPLOADING, silakan di klik tombol bertulisan start uploading tersebut.
  3. Berikutnya akan terbuka jendela pop up, di mana kita bisa memilih file dokumen yang akan kita upload ke scribd.com. Pilih dokumen, lalu klik tombol SAVE di pojok kanan bawah jendela pop up tersebut.
  4. Tunggu beberapa saat sampai file dokumen anda terupload. Saat menunggu file terupload ini, anda bisa mengganti nama file dokumen tersebut dan menambahkan deskripsi dokumen tersebut sehingga memudahkan pencariannya oleh orang lain yang mungkin membutuhkan.
  5. Bila file terupload 100%, anda lanjutkan dengan mengklik tulisan SAVE AND CONTINUE yang ada di bagian pojok kanan bawah halaman.
  6. Nah, sekarang anda boleh mendownload file secara gratis di Scribd.Com.

Cara Mendownload File yang Anda Inginkan Di Scribd.Com

Oke, anda sudah memenuhi persyaratan yang diinginkan oleh scribd.com, yaitu sign up/log in dan telah mengupload file, sekarang silakan ambil hak anda. Caranya adalah sebagai berikut.
  1. Ketik nama file/dokumen pada kotak pencarian dokumen (search) yang ada di bagian atas sebelah kanan halaman scribd.com, atau buka kembali halaman scribd.com yang memuat file yang tadi anda ingin download (yang mungkin anda peroleh lewat pencarian di mesin google) dengan mempastekannya di bagian adress bar.
  2. Tunggu sampai halaman preview dokumen terbuka dengan baik (selesai).
  3. Klik tombol DOWNLOAD yang ada di bagian atas pojok kiri dokumen yang anda inginkan.
  4. Tunggu hingga proses download selesai.
  5. Ta....raaaa...... dokumen itu telah anda miliki secara gratis.

Informasi Tambahan Mengenai Scribd.Com

Scribd.com adalah adalah sebuah perpustakaan digital (digital library) di mana penggunanya dapat mempublikasikan (berbagi), mencari, dan membaca dokumen-dokumen atau ebook-ebook dari berbagai jenis (varian) baik melalui web browser maupun mobile device. Jutaan ebook dan dokumen telah disimpan di situs ini yang diupload dan didownload oleh penggunanya yang berasal dari lebih 200 negara dengan lebih dari 90 bahasa,  100 juta lebih dokumen dibaca penggunanya setiap bulan, dan kini telah terdapat lebih dari 30 juta judul. Di scribd.com sebenarnya anda juga dapat menghasilkan uang bila anda ingin menjual ebook atau dokumen melalui scribd.com. Dan dengan adanya social connection (anda dapat mengikuti atau diikuti oleh pengguna lain), maka menjual ebook di scribd.com sangatlah mungkin.

Demikian informasi (tutorial) cara mendownload file secara gratis di scribd.com dari blog penelitian tindakan kelas. Semoga bermanfaat.


Baca Selengkapnya

Minggu, 28 Juli 2013

Daftar Peserta Sertifikasi Guru 2013 yang Lulus Verifikasi

Pengumuman Daftar Peserta Sertifikasi Guru 2013

Mungkin bapak/ibu beberapa waktu yang lalu termasuk di dalam daftar calon peserta sertifikasi guru tahun 2013. Bapak dan ibu guru mungkin telah mengikuti UKA 2012 ataupun UKG online 2013 beberapa waktu lalu. Kemudian ketika Bapak/Ibu termasuk namanya ke dalam daftar calon peserta sertifikasi 2013 dan melakukan pemberkasan (melengkapi berbagai persyaratan yang diminta secara administratif), kemudian diverifikasi ulang, maka tentulah bapak/ibu guru penasaran APAKAH BAPAK/IBU TERMASUK KE DALAM DAFTAR PESERTA (BUKAN LAGI CALON) SERTIFIKASI 2013 yang akan mengikuti PLPG 2013 ini di rayon pelaksana PLPG masing-masing wilayah? Nah, tulisan di blog PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dan Model-Model Pembelajaran kali ini akan mengulas tentang Daftar Peserta Sertifikasi Guru 2013 yang baru saja dirilis secara resmi oleh BPSDMP dan PMP, Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Kementerian Pendidikan Nasional.

Kapan PLPG 2013 untuk Sertifikasi Guru Dilaksanakan?

Sebagai informasi tambahan, PLPG 2013 mulai digelar pada bulan Agustus mendatang, jadwal tepatnya ditentukan oleh masing-masing LPTK penyelenggara PLPG di rayon masing-masing. Lama pelatihan efektif 9 hari dengan pola 90 jam pelajaran. Jadi, bersiaplah fisik dan mental mulai dari sekarang, karena PLPG cukup menguras waktu, tenaga dan pikiran.
daftar peserta sertifikasi guru 2013
cara cek daftar peserta sertifikasi guru 2013 yang lulus verifikasi

Cara Cek Daftar Peserta Sertifikasi Guru 2013

Adapun untuk mengecek apakah bapak/ibu termasuk ke dalam daftar peserta sertifikasi guru 2013 dapat dilakukan: (1) secara kolektif per kabupaten/kota; (2) secara individual dengan menggunakan nomor NUPTK masing-masing. Berikut cara/langkah-langkah mencek daftar peserta sertifikasi guru 2013:

1. Cara Cek Daftar Peserta Sertifikasi Guru 2013 Secara Kolektif Per Kabupaten/Kota

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  1. Buka halaman resmi informasi sertifikasi guru 2013 di http://sergur.kemdiknas.go.id/sg13/
  2. Perhatikan pojok kanan atas halaman yang telah terbuka
  3. Klik KRITERIA yang disimbolkan dengan lambang KERTAS DAN PENSIL
  4. Akan muncul form pilihan berupa 2 buah kotak kecil untuk memilih PROVINSI dan KAB/KOTA di mana bapak/ibu guru mengajar pada bagian atas sebelah kiri halaman.
  5. Klik tanda segitiga hitam diujung form pilihan, sorot PROVINSI yang sesuai dengan lokasi sekolah bapak/ibu mengajar. Lanjutkan dengan cara yang sama untuk memilih KABUPATEN/KOTA yang sesuai dengan lokasi sekolah bapak/ibu.
  6. Klik TAMPILKAN
  7. Maka akan muncul Daftar Nama Peserta Sertifikasi Guru 2013 berdasarkan propinsi dan kabupaten yang bapak/ibu pilih. Daftar nama peserta ini terdiri dari beberapa halaman, (satu halaman berisi 20 orang peserta sertifikasi guru 2013). Bila nama bapak/ibu tidak terdapat pada halaman 1, lanjutkan pencarian ke halaman 2, 3, dst. dengan cara mengklik nomor halaman yang tertera di kiri atas tabel daftar peserta tersebut.

2. Cara Cek Daftar Peserta Sertifikasi Guru 2013 Secara Individual dengan NUPTK

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  1. Buka halaman resmi informasi sertifikasi guru 2013 di http://sergur.kemdiknas.go.id/sg13/
  2. Perhatikan pojok kanan atas halaman yang telah terbuka
  3. Klik PENCARIAN yang disimbolkan dengan lambang KACA PEMBESAR/LUP
  4. Akan terbuka form pencarian berupa kotak kecil di bagian atas sebelah kiri halaman
  5. Isikan 16 digit NUPTK bapak/ibu guru di kotak pencarian
  6. Klik tombol KACA PEMBESAR/LUP yang ada di samping kotak form isian NUPTK
  7. Bila bapak/ibu memang masuk ke dalam daftar peserta sertifikasi guru 2013, maka akan terbuka halaman yang memuat data pribadi bapak/ibu lengkap dengan nomor peserta sertifikasi guru bapak/ibu serta rayon di mana bapak/ibu nantinya akan mengikuti PLPG.

Makna Angka-Angka (14 Digit) Pada Nomor Sertifikasi Guru

Sebagai peserta sertifikasi guru 2013, bapak dan ibu telah diberikan nomor peserta yang terdiri dari 14 digit. Baca apa makna dari digit-digit pada nomor peserta sertifikasi guru tahun 2013 milik bapak/ibu di sini.

Demikian informasi mengenai Daftar Peserta Sertifikasi Guru 2013 yang telah Diverifikasi dan resmi akan mengikuti PLPG 2013. Semoga informasi dari blog Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Model-Model Pembelajaran ini bermanfaat buat anda. Salam.
Baca Selengkapnya

Sabtu, 27 Juli 2013

Karakteristik Pendekatan Scientific (Ilmiah) dalam Kurikulum 2013

Pendekatan Scientific (Ilmiah): Esensi dan Karakteristik dalam Kurikulum 2013

Melanjutkan tulisan sebelumnya mengenai pendekatan scientific (pendekatan ilmiah) yang digunakan dalam pembelajaran di Kurikulum 2013, berikut ini blog penelitian tindakan kelas akan menyajikan esensi pendekatan ilmiah (scientific), perbandingan pendekatan ilmiah dengan non ilmiah, serta karakteristik-karakteristik pendekatan ilmiah (scientific) tersebut. Mari kita simak.

A. Esensi Pendekatan Ilmiah (Pendekatan Scientific) 

Pada hakikatnya, sebuah proses  pembelajaran yang dilakukan di kelas-kelas bisa kita dipadankan  sebagai sebuah proses  ilmiah. Oleh sebab itulah, dalam Kurikulum  2013 diamanatkan tentang apa sebenarnya esensi dari pendekatan saintifik pada kegiatan pembelajaran. Ada sebuah keyakinan bahwa pendekatan  ilmiah merupakan sebentuk titian  emas  perkembangan  dan  pengembangan  sikap (ranah afektif),  keterampilan (ranah psikomotorik), dan  pengetahuan (ranah kognitif) siswa.
Penalaran induktif dan penalaran deduktif
Penalaran induktif dan penalaran deduktif

Pada suatu pendekatan yang dilakukan  atau  proses  kerja  yang  memenuhi  kriteria  ilmiah,  para  saintis lebih mementingkan penggunaan pelararan  induktif  (inductive  reasoning) daripada penggunaan penalaran deduktif  (deductive reasoning). Penalaran  deduktif adalah bentuk penalaran yang mencoba melihat  fenomena-fenomena  umum  untuk  kemudian membuat sebuah simpulan yang khusus. Penalaran induktif (inductive reasoning) adalah kebalikannya. Penalaran induktif justru memandang  fenomena-fenomena  atau  situasi-situasi yang khusus lalu berikutnya membuat sebuah simpulan  secara keseluruhan (umum). Esensinya, pada penggunaan penalaran  induktif, bukti-bukti khusus (spesifik) ditempatkan ke dalam suatu relasi (hubungan) gagasan/ide yang lebih luas (umum). Sedangkan metode  ilmiah pada umumnya meletakkan  fenomena-fenomena  unik  dengan  kajian  khusus/spesifik dan  detail lalu setelah itu kemudian merumuskan sebuah simpulan yang bersifat umum.

Metode  ilmiah  adalah sebuah metode yang merujuk  pada  teknik-teknik  penyelidikan terhadap suatu  atau  beberapa fenomena atau gejala,  memperoleh  pengetahuan  baru,  atau  mengoreksi  dan  memadukan  pengetahuan sebelumnya.  Agar dapat dikatakan sebagai metode yang bersifat ilmiah, maka sebuah metode  penyelidikan/inkuiri/pencarian (method  of  inquiry)  haruslah  didasarkan pada  bukti-bukti  dari  objek  yang  dapat  diobservasi,  empiris,  dan  terukur  dengan  prinsip-prinsip penalaran  yang  spesifik. Oleh sebab itulah metode  ilmiah  umumnya  memuat  serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis. Untuk lebih jelas mengenai Metode Ilmiah dan Langkah-Langkah Metode Ilmiah silakan di baca di sini. Dan untuk Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah, di sini.

B. Kriteria-Kriteria Pendekatan Ilmiah dan Nonilmiah dalam Pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran  berbasis  pendekatan  ilmiah mempunyai hasil yang lebih efektif bila  dibandingkan  dengan penggunaan pembelajaran dengan pendekatan  tradidional.  Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada  pembelajaran  tradisional, retensi  informasi  dari  guru  sebesar  10  persen setelah 15 menit  dan  perolehan  pemahaman kontekstual sebesar 25 persen. Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi dari  guru  sebesar  lebih  dari  90  persen  setelah  dua  hari  dan  perolehan  pemahaman  kontekstual sebesar 50-70 persen.

Proses  pembelajaran dengan  berbasis  pendekatan  ilmiah harus  dipandu  dengan  kaidah-kaidah pendekatan  ilmiah. Pendekatan  ini  bercirikan penonjolan  dimensi  pengamatan, penalaran, penemuan,  pengabsahan,  dan  penjelasan  tentang  suatu  kebenaran.  Dengan  demikian,  proses pembelajaran  harus  dilaksanakan  dengan  dipandu  nilai-nilai,  prinsip-prinsip,  atau  kriteria  ilmiah.

Sebuah proses pembelajaran yang digenjot oleh seorang guru di kelasnya akan dapat disebut ilmiah bila proses pembelajaran tersebut memenuhi kriteria-kriteria berikut ini.
  1. Substansi atau materi pembelajaran benar-benar berdasarkan fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan  logika  atau  penalaran  tertentu;  bukan  sebatas  kira-kira,  khayalan,  legenda,  atau dongeng semata.
  2. Penjelasan  guru,  respon  peserta  didik,  dan  interaksi  edukatif  guru-peserta  didik harus terbebas dari  prasangka  yang  serta-merta,  pemikiran  subjektif,  atau  penalaran  yang  menyimpang  dari alur berpikir logis.
  3. Mendorong  dan  menginspirasi  peserta  didik  berpikir  secara  kritis,  analitis,  dan  tepat  dalam mengidentifikasi,  memahami,  memecahkan  masalah,  dan  mengaplikasikan  substansi  atau materi pembelajaran.
  4. Mendorong  dan  menginspirasi  peserta  didik  mampu  berpikir  hipotetik  (membuat dugaan) dalam  melihat perbedaan,  kesamaan,  dan  tautan  satu dengan  yang lain  dari  substansi  atau  materi pembelajaran.
  5. Mendorong  dan  menginspirasi  peserta  didik  mampu  memahami,  menerapkan,  dan mengembangkan  pola  berpikir  yang  rasional  dan  objektif  dalam  merespon  substansi  atau materi pembelajaran.
  6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung-jawabkan.
  7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem penyajiannya.

Kemudian, sebuah proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai nonilmiah yang meliputi intuisi, penggunaan akal sehat yang keliru, prasangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal berpikir kritis.

1. Intuisi.

Intuisi sering dimaknai sebagai kecakapan praktis yang kemunculannya bersifat irasional dan individual. Intuisi juga bermakna kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki oleh seseorang atas dasar  pengalaman  dan  kecakapannya.  Istilah  ini  sering  juga  dipahami  sebagai  penilaian terhadap sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara cepat dan berjalan dengan sendirinya. Kemampuan intuitif itu biasanya didapat secara cepat tanpa melalui proses panjang dan tanpa disadari. Namun demikian, intuisi sama sekali menafikan dimensi alur pikir yang sistemik.

2. Akal sehat.

Guru dan peserta didik harus menggunakan akal sehat selama proses pembelajaran, karena memang hal itu dapat menunjukan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang benar. Namun  demikian,  jika  guru  dan  peserta  didik  hanya  semata-mata  menggunakan  akal  sehat dapat pula menyesatkanmereka dalam proses dan pencapaian tujuan pembelajaran.

3. Prasangka.

Sikap,  keterampilan,  dan  pengetahuan  yang  diperoleh  semata-mata  atas  dasar  akal  sehat (comon sense) umumnya sangat kuat dipandu kepentingan seseorang (guru, peserta didik, dan sejenisnya) yang menjadi pelakunya. Ketika akal sehat terlalu kuat didomplengi kepentingan pelakunya, seringkali mereka menjeneralisasi hal-hal khusus menjadi terlalu luas. Hal  inilah  yang  menyebabkan  penggunaan  akal  sehat  berubah  menjadi  prasangka  atau pemikiran skeptis. Berpikir skeptis atau prasangka itu memang penting, jika diolah secara baik. Sebaliknya akan berubah menjadi prasangka buruk atau sikap tidak percaya, jika diwarnai oleh kepentingan subjektif guru dan peserta didik.

4. Penemuan coba-coba.

Tindakan  atau  aksi  coba-coba  seringkali  melahirkan  wujud  atau  temuan  yang  bermakna. Namun  demikian,  keterampilan  dan  pengetahuan  yang  ditemukan  dengan  caracoba-coba selalu bersifat tidak terkontrol, tidak memiliki kepastian, dan tidak bersistematika baku. Tentu saja,  tindakan  coba-coba  itu  ada  manfaatnya bahkan  mampu  mendorong kreatifitas.Karena itu,  kalau  memang  tindakan  coba-coba  ini  akan  dilakukan,  harus  diserta  dengan  pencatatan atas setiap tindakan, sampai dengan menemukan kepastian jawaban. Misalnya, seorang peserta didik mencoba meraba-raba tombol-tombol sebuah komputer laptop, tiba-tiba dia kaget komputer laptop itu menyala. Peserta didik pun melihat lambang tombol  yang  menyebabkan  komputer  laptop  itu  menyala  dan  mengulangi  lagi  tindakannya, hingga dia sampai pada kepastian jawaban atas tombol dengan lambang seperti apa yang bisa memastikan bahwa komputer laptop itu bisa menyala. Baca juga tentang trial and error (penemuan coba-coba) di artikel ini.

5. Berpikir kritis.

Kamampuan  berpikir  kritis  itu  ada  pada semua  orang,  khususnya  mereka  yang normal  hingga  jenius.  Secara  akademik diyakini  bahwa  pemikiran  kritis  itu umumnya  dimiliki  oleh  orang  yang bependidikan  tinggi.  Orang  seperti  ini biasanya  pemikirannya  dipercaya  benar oleh  banyak  orang.  Tentu  saja  hasil pemikirannya  itu  tidak  semuanya  benar, karena  bukan  berdasarkan  hasil esperimen  yang  valid  dan  reliabel  karena pendapatnya  itu  hanya  didasari  atas pikiran yang logis semata. Baca tentang 10 Definisi Berpikir Kritis di sini. Contoh-Contoh Berpikir Kritis dapat dibacadi sini. Baca juga 10 Keterampilan Berpikir Kritis Menurut Beyer.

Demikian tulisan tentang esensi dan karakteristik pendekatan scientific (pendekatan ilmiah) yang ditonjolkan penggunaannya dalam proses pembelajaran di kelas pada implementasi Kurikulum 2013 dari blog PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dan Model-Model Pembelajaran.

Sumber: Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
Baca Selengkapnya

Kamis, 18 Juli 2013

Pendekatan Scientific dalam Implementasi Kurikulum 2013

Beberapa waktu yang lalu di blog Penelitian Tindakan Kelas dan Model-Model Pembelajaran telah disajikan tulisan mengenai apa dan bagaimana pelatihan implementasi kurikulum 2013. Kali ini informasi terkait kurikulum 2013 kita lanjutkan dengan salah satu materi penting dalam pelatihan tersebut tentang salah satu pendekatan pembelajaran yang harus digunakan dalam implementasi kurikulum 2013, yaitu pendekatan scientific (pendekatan ilmiah), mari kita simak.

Konsep Pendekatan Scientific dalam Kurikulum 2013


Pada penerapan (implementasi Kurikulum 2013) di lapangan (baca: sekolah), guru salah satunya harus menggunakan pendekatan ilmiah (scientific), karena pendekatan ini lebih efektif hasilnya dibandingkan pendekatan tradisional.

Kriteria Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Lalu bagaimanakah kriteria sebuah pendekatan pembelajaran sehingga dapat dikatakan sebagai pendekatan ilmiah atau pendekatan scientific? Berikut ini tujuah (7) kriteria sebuah pendekatan pembelajaran dapat dikatakan sebagai pembelajaran scientific, yaitu:
  1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
  2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
  3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
  4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
  5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.
  6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
  7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

Langkah-Langkah Pembelajaran pada Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

pendekatan scientific dan 3 ranah yang disentuh
pendekatan scientific dan 3 ranah yang disentuh
Proses pembelajaran yanag mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Perhatikan diagram berikut.
Adapun penjelasan dari diagram pendekatan pembelajaran scientific (pendekatan ilmiah) dengan menyentuh ketiga ranah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”
  • Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
  • Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
  • Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik  (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
  • Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
  • Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud  meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran scientific meliputi:
Langkah-langkah pendekatan scientific
Langkah-langkah pendekatan scientific

Pada tulisan berikutnya, kita akan lebih dalam mengupas pendekatan scientific ini, jadi silakan tunggu artikel selanjutnya.
Download Presentasi Power Point mengenai Pendekatan Scientific dalam Implementasi Kurikulum 2013
Informasi lainnya tentang implementasi kurikulum 2013 yang dapat anda baca, yaitu:

Demikian informasi terbaru terkait pelatihan dan implementasi kurikulum 2013 yaitu tentang pendekatan scientific dalam penerapan kurikulum 2013 dari blog penelitian tindakan kelas. Semoga bermanfaat.
 
Baca Selengkapnya

Rabu, 17 Juli 2013

Tema atau Area Penelitian Di Bidang Pendidikan

Melanjutkan artikel-artikel tentang teori penelitian, kali ini blog Penelitian Tindakan Kelas dan Model-Model Pembelajaran akan menyuguhkan pemikiran Wina Sanjaya yang merupakan guru besar dalam bidang kurikulum dan pembelajaran di Universitas Pendidikan Indonesia tentang tema atau area penelitian ilmiah di bidang pendidikan. Yuk disimak.

Tema atau Area Penelitian Di Bidang Pendidikan

Menurut Wina Sanjaya dalam bukunya yang berjudul  Penelitian Pendidikan- Jenis, Metode dan Prosedur yang diterbitkan oleh Kencana Prenada Media Group tahun 2013, tema atau area yang dapat digarap pada penelitian pendidikan dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu: (1) sistem pendidikan; (2) input; (3) proses; (4) output; (5) tri pusat pendidikan; (6) bidang pendidikan; dan (7) mata pelajaran/bidang studi.

Sistem Pendidikan

Bila dilihat dari aspek yang pertama yaitu sistem pendidikan, maka kita dapat melihat bahwa pendidikan terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan. Komponen-komponen sistem pendidikan tersebut meliputi input, proses, dan output. Sistem pendidikan sendiri digambarkan sebagai skema berikut:
Skema sistem pendidikan
Skema sistem pendidikan

Input

Jika diurai seperti skema sistem pendidikan, maka tema atau area penelitian dari komponen input sendiri dapat dibedakan menjadi: (1) siswa / mahasiswa / peserta didik; (2) guru / dosen / pengajar; (3) kurikulum yang dipakai; (4) sarana / prasarana / fasilitas pendidikan; (5) lingkungan belajar; (6) dsb.

Proses

Penelitian pendidikan pada area proses dapat dibedakan menjadi tema / area: (1) macam-macam strategi pembelajaran; (2) macam-macam model pembelajaran; (3) macam-macam media pembelajaran; (4) performa guru atau siswa / mahasiswa / peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar; (5) penerapan teori-teori pembelajaran; (6) manajemen dan pengelolaan kelas; (7) dsb.

Output

Adapun penelitian pendidikan pada area output (keluaran) dapat lagi dikelompokkan menjadi penelitian pendidian dalam hal : (1) performa lulusan suatu lembaga pendidikan / sekolah / universitas; (2) kinerja lulusan; (3) kesesuaian kemampuan lulusan dengan kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh lulusan; (4) sistem evaluasi yang digunakan; (5) bermacam-macam alat / instrumen evaluasi; (6) dsb.

Tri Pusat Pendidikan

Secara sudut pandang penyelenggaraan pendidikan, maka penelitian pendidikan dapat dilakukan pada area atau tema: (1) pendidikan informal yaitu pendidikan yang dilakukan di dalam keluarga; (2) pendidikan nonformal, yaitu pendidikan yang penyelenggaraannya dilakukan oleh masyarakat; dan (3) pendidikan formal, yaitu pendidikan persekolahan yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Bidang Pendidikan

Apabila kita meninjau penelitian pendidikan berdasarkan bidang-bidang pendidikan itu sendiri, maka kita akan mendapati tema-tema atau area seperti: (1) kurikulum dan pembelajaran; (2) manajemen pendidikan; (3) psikologi pendidikan dan bimbingan konseling; (4) pendidikan luar sekolah; (5) pendidikan khusus; dan (6) pendidikan dasar dan pendidikan lanjutan.

Mata Pelajaran/Bidang Studi

Penelitian pendidikan yang dilakukan bisa pula ditinjau berdasarkan mata pelajaran / bidang studi, misalnya: (1) pendidikan moral dan humaniora; (2) pendidikan IPS dan berbagai turunan / variasinya; (3) pendidikan MIPA dengan berbagai turunan dan variasinya; (4) pendidikan bahasa dengan berbagai variasi dan turunannya; (5) pendidikan olahraga dan kesehatan beserta variasi dan turunannya.

Demikian posting blog Penelitian Tindakan Kelas dan Model-Model Pembelajaran  tentang tema atau area penelitian ilmiah di bidang pendidikan. Semoga bermanfaat.

Baca Selengkapnya

Penjelasan tentang Nomor Peserta Sertifikasi Guru 2013

Penjelasan Tentang Nomor Peserta Sertifikasi Guru 2013

Apa kabar pembaca blog Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Model-ModelPembelajaran? Apakah saat ini anda sedang sibuk mengurusi pemberkasan calon peserta sertfikasi guru 2013? Kalau iya, mungkin informasi sekilas berikut tentang nomor peserta sertifikasi guru 2013 berikut ada manfaatnya untuk anda, sekedar menambah wawasan barangkali. Yuk disimak.

Nomor peserta sertifikasi guru tercantum dalam Format A1. Nomor peserta sertifikasi guru adalah nomor identitas yang dimiliki peserta  sertifikasi  guru  dan  spesifik  untuk  masing-masing  peserta,  oleh  karena  itu  nomor  peserta  tidak  ada  yang  sama,  tidak  boleh  salah,  dan  harus  diingat.  Nomor  peserta  ini  akan  digunakan  terus  oleh  peserta  mulai  pelaksanaan  sertifikasi  guru  sampai  dengan  penyaluran tunjangan profesi guru.

Makna Setiap Digit Nomor Peserta Sertifikasi Guru 2013

Setiap peserta sertifikasi guru tahun 2013 akan mendapatkan nomor  peserta  terdiri  dari  14  digit  yang  masing-masing  digit  mempunyai arti dengan rumusan kode digit sebagai berikut.

  1. Digit  1  dan  2  adalah  kode  tahun  pelaksanaan  sertifikasi  guru yaitu “13”.
  2. Digit 3 dan 4 adalah kode provinsi
  3. Digit 5 dan 6 adalah kode kabupaten/kota  Khusus untuk SLB diisi nomor kode kabupaten/kota dimana guru tersebut mengajar.
  4. Digit  7,  8,  dan  9  adalah  kode  bidang  studi  yang  disertifikasi
  5. Digit 10 adalah kode kementerian: Kementerian Pendidikan Nasional, kode “1”. sedangkan Kementerian Agama, kode “2”.
  6. Digit  11 s.d. 14 adalah nomor urut peserta  sesuai dengan nomor  urut pada SK Penetapan Peserta Sertifikasi Guru. Nomor  urut  dimulai  dari  “0001”  dan  nomor  terakhir  sesuai  jumlah kuota pada masing-masing kabupaten/kota. Khusus untuk SLB nomor urut peserta sesuai dengan nomor urut SK penetapan peserta dari provinsi.

Gambar Penjelasan Urutan Digit Nomor Peserta Sertifikasi Guru 2013

Perhatikan gambar berikut untuk penjelasan lebih gamblang tentang urutan Digit pada nomor peserta sertifikasi guru tahun 2013.
Penjelasan angka-angka (digit) penyusun nomor sertifikasi guru 2013
Penjelasan angka-angka (digit) penyusun nomor sertifikasi guru 2013

Contoh Nomor Peserta Sertifikasi Guru 2013

Guru “B”  adalah peserta sertifikasi guru tahun  2013  yang  mengajar mata  pelajaran  Bahasa  Indonesia  (kode  156)  di  SMP  Negeri  1 provinsi Bali (kode 22) Kabupaten Badung (kode 04) sebagai peserta sertifikasi  guru  tahun  2013,  guru  tersebut  menduduki  urutan rangking  no  “25”  sebagaimana  tertera  pada  daftar  calon  peserta pada AP2SG. Nomor peserta guru “B” adalah: 13 22 04 156 1 0025


Demikian informasi tentang makna (penjelasan) urutan nomor peserta sertifikasi guru tahun 2013 dari blog PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dan Model-Model Pembelajaran. Semoga bermanfaat.
Baca Selengkapnya

Selasa, 16 Juli 2013

Apa dan Bagaimana Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Beberapa waktu yang lalu blog Penelitian Tindakan Kelas telah mempublikasikan beberapa tulisan tentang Kurikulum 2013 yang telah mulai diberlakukan di beberapa sekolah. Melanjutkan tulisan-tulisan tersebut, kali ini kami akan membagi Apa dan Bagaimana Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 itu. Yuk disimak.

Tujuan Umum Pelatihan Penerapan Kurikulum 2013

Adapun yang menjadi tujuan umum kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah dimulai sejak pertengahan Juni lalu secara bertahap, adalah sebagai berikut.

Guru

Setelah mengikuti kegiatan pelatihan implementasi kurikulum 2013 diharapkan guru  mampu  melaksanakan  tugas  sesuai  dengan  tuntutan  kompetensi  lulusan,  isi,  proses pembelajaran, dan penilaian Kurikulum 2013.

Kepala Sekolah

Setelah mengikuti kegiatan pelatihan implementasi kurikulum 2013 diharapkan kepala sekolah  mampu  mengerahkan  sumber  daya  yang  dimiliki  dalam  rangka  menjamin keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013.

Pengawas Sekolah

Setelah mengikuti kegiatan pelatihan implementasi kurikulum 2013 diharapkan pengawas  sekolah  mampu  memberikan  bantuan  teknis   secara  benar  kepada  sekolah  dalam mengatasi hambatan selama implementasi Kurikulum 2013.

Kompetensi Inti Peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Adapun kkompetensi inti  yang  harus  dicapai  oleh setiap peserta pelatihan penerapan Kurikulum 2013
setelah mengikuti pelatihan adalah sebagai berikut:
  1. Memiliki sikap yang terbuka untuk menerima Kurikulum 2013.
  2. Memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013.
  3. Memiliki pemahaman yang  mendalam tentang  Kurikulum  2013 (filosofi,  rasional,  elemen perubahan, strategi implementasi, Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD)).
  4. Memiliki  keterampilan  menganalisis  keterkaitan  antara  Standar  Kompetensi  Kelulusan  (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Buku Guru, dan Buku Siswa.
  5. Memiliki  keterampilan  menyusun  Rencana  Program  Pembelajaran  (RPP)  dengan  mengacu  pada Kurikulum 2013.
  6. Memiliki keterampilan mengajar dengan menerapkan pendekatan Scientific secara benar.
  7. Memiliki  keterampilan  mengajar  dengan  menerapkan  model  pembelajaran Problem Based Learning, Project Based Learning, dan Discovery Learning.
  8. Memiliki keterampilan melaksanakan penilaian autentik dengan benar.
  9. Memiliki keterampilan berkomunikasi lisan dan tulis dengan runtut, benar, dan santun.

Hasil Kerja yang Diharapkan Dari Peserta Pelatihan Penerapan Kurikulum 2013

Setelah mengikuti  pelatihan diharapkan  guru,  kepala  sekolah,  dan  pengawas sekolah mampu
mewujudkan hasil kerja secara kolektif hal-hal berikut ini.
  1. Analisis SKL, KI, KD untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama satu semester.
  2. Analisis  buku  siswa  dan  buku  guru  untuk  jenjang  dan  mata  pelajaran sesuai  beban  tugasnya, selama satu semester.
  3. Contoh RPP untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama satu semester.
  4. Contoh instrumen penilaian untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama satu semester.

Sasaran Pelatihan Penerapan Kurikulum 2013

Adapun sasaran akhir dari pelatihan ini adalah guru, kepala sekolah dan pengawas. Mengingat jumlah sasaran  akhir  pelatihan  sangat  besar  dan  sebaran  sasaran  akhir  pelatihan  sangat  luas, pelatihan ini menerapkan strategi pelatihan bertahap atau berjenjang. Tahapan atau jenjang pelatihan,  narasumber  yang  akan  bertugas,  serta  sasaran  peserta  dapat dijelaskan pada diagram berikut ini.
3 tahap pelatihan penerapan kurikulum 2013
3 tahap pelatihan penerapan kurikulum 2013

Diagram tersebut menunjukan tiga tahap pelatihan yaitu: Pelatihan Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi,  dan Tingkat  Kabupaten/Kota.   Secara  keseluruhan  terdapat tujuh jenis  pelatihan, yakni:  Pelatihan  Instruktur  Nasional,  Pelatihan  Guru  Inti,  Pelatihan  Kepala  Sekolah  Inti, Pelatihan  Pengawas  Inti, Pelatihan  Guru  Kelas/  Mapel,  Pelatihan  Kepala  sekolah,  dan Pelatihan Pengawas.

Adapun struktur materi pelatihan implementasi Kurikulum 2013, untuk Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah dapat dilihat pada tabel berikut:
struktur materi pelatihan implementasi Kurikulum 2013, untuk Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah
Struktur materi pelatihan implementasi Kurikulum 2013, untuk Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah

Penilaian Hasil Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian meliputitiga ranah yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian  autentik  diterapkan  di  dalam  pelatihan  ini.   Metode  penilaian yang diterapkan di dalam penilaian ini meliputi tes awal, tes akhir, portofolio, dan pengamatan. Setiap calon instruktur nasional, guru inti, kepala sekolah inti, dan pengawas inti dinyatakan lulus apabila mencapai nilai 75 dan memiliki kewenangan untuk melatih.

Anda juga mungkin ingin membaca:

Demikian informasi tentang Apa dan Bagaimana Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 dari blog Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Model-ModelPembelajaran yang dihimpun dari berbagai sumber . Semoga bermanfaat.

Baca Selengkapnya